Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa
Rasul SAW bersabda:
“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari
kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap
orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.
Hadis tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca do’a
ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau
pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya:
“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya
Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.
ASAL - USUL HAJAR ASWAD
Ketika Nabi Ibrahim a.s
bersama anaknya membangun Ka'bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada
mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama
Nabi Ismail mau membangunnya dengan meninggikan bangunannya dan mengangkut batu
dari berbagai gunung. setelah bangunan Ka'bah itu hampir selesai, ternyata Nabi
Ibrahim masih merasa kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.
Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, "Pergilah engkau
mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu
bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang
mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan
sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi
Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik
itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya,
"Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima dari yang tidak
memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)."
Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi
Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang
pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium
Hajar Aswad.
Perhatikan Rahasia Besar Yang Tidak Pernah Kita Bayangkan
Sebelumnya
1. Satu riwayat Sahih dinyatakan: “HajarAswad dan Makam
Ibrahim berasal dari batu-batu ruby surga yang kalaulah tidak karena sentuhan
dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang
sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”
Dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat
dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka'bah, ia menjadi hitam
seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.
2. "'Barangsiapa menunaikan ibadah haji, dan ia tak
berbuat rafats dan fasik, maka ia kembali (suci dan bersih) seperti anak
manusia yang baru lahir dari perut ibunya.'' (Muttafaqun alaihi).
3. Mencium hajar aswad pada saat Haji Di Baitullah tidak
dapat diwakilkan, Ia menjadi penyedot Dosa tanpa kita sadari, alangkah
beruntungnya orang yang bisa menyentuh, mengusap dan memegangnya.
Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat
(dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga
akan kembali ke surga sebelum kiamat”.
Akhir kata, Kita semua tahu jika Hajar Aswad hanyalah batu
yang tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia
hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita lakukan
dalam prosesi ibadah haji tersebut lebih baik kita niatkan sekedar mengikuti
ajaran dan sunnah Nabi SAW.
Umar bin Khatabpun juga pernah mengatakan “Aku tahu bahwa
kau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi SAW
menciummu dan menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu”
Jadi apa yang dikerjakan berjuta juta umat islam, scientis
muslim, dan orang -orang yang pandai bukanlah menyembah Batu seperti yang
banyak dituduhkan kaum yang picik sekali akalnya. Karena ada rahasia besar
dibalik setiap perilaku Nabi Muhammad saw dan sebab tentu saja apa yang
dilakukan oleh beliau pastilah berasal dari Allah, sebagaimana yang terdapat
dalam firmanNya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (QS. An-Najm
: 53 ) “
Allaaahu Akbar, Tiada Ilah lagi Yang Berhak DiSembah Selain
Allah dan Saya (Penulis) Bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah Utusan Allah.
Muhammad hanyalah seorang Rosul, Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
Rosul.
Mulai Detik Ini mari kita mencoba berperilaku sebagaimana
Nabi Muhammad, mencontohnya dalam segala tindak tanduk, makan, minum,
berpakaian, hingga tidurnya, sekalipun kita tidak mengerti rahasia besar di
sebaliknya.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah
pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian
Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan
perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata :
“Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang
menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu
mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet,
tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada
asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi
tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan
adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini
terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih
berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah
di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara
kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism
Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka
jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang
sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia
akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak
kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka
seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini
adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad
merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah
musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah )
dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan
berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar
Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan
dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi
al-Hajj (877) )