Salah satu dari beberapa mukjizat yg telah dinerikan oleh Allah kpd Nabi Musa ialah penyembelihan sapi yg terkenal dgn sebutan sapi Bani ISra'il.
Dikisahkan bhw ada seorg anak laki-laki putera tunggal dr seorg kaya-raya memperolehi warisan harta peninggalan yg besar dari ayahnya yg telah wafat tanpa meninggalkan seorg pewaris selain putera tunggalnya itu.
Saudara-saudara sepupu dari putera tunggal itu iri hati dan ingin menguasai harta peninggalan yg besar itu atau setidak-tidaknya sebahagian daripadanya. Dan kerana menurut hukum yg berlaku pada waktu itu yg tidak memberikan hak kpd mereka utk memperoleh walau sebahagian dari peninggalan bapa saudara mereka , mereka bersekongkol utk membunuh saudara sepupu pewaris itu, sehingga bila ia sudah mati hak atau warisan yg besar itu akan jatuh kpd mereka.
Pembunuh atas pewaris sah itu dilaksanakan menurut rencana yg tersusun rapi kemudian datanglah mereka kpd Nabi Musa melaporkan, bhw mereka telah menemukan saudara sepupunya mati terbunuh oleh seorg yg tidak dikenal identitinya mahupun tempat di mana iamenyembunyikan diri. Mereka mengharapkan Nabi Musa dapat menyingkap tabir yg menutupi peristiwa pembunuhan itu serta siapakah gerangan pembunuhnya.
Utk keperluan itu, Nabi Musa memohon pertolongan Allah yg segera menwahyukan perintah kpdnya agar ia menyembelih seekor sapi dan dgn lidah sapi yg disembelih itu dipukullah mayat sang korban yg dgn izin Allah akan bangun kembali memberitahukan siapakah sebenarnya yg telah melakukan pembunuhan atas dirinya.
Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yg diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya ia ditertawakan dan diejek krn akal mereka tidak dapat menerima bhw hal yg sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bhw Allah telah berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kpd Musa yg kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar utk diterima oleh akal manusia berbanding mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa pembunuhan pewaris itu.
Berkata mereka kpd Musa secara mengejek: "Apakah dgn cara yg engkau usulkan itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan org? Akan tetapi kalau memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kpd Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih sapi yg harus kami sembelih?"
Musa menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yg harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai utk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya."
Kemudian dikirimkanlah org ke pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi yg dimaksudkan itu yg akhirnya diketemukannya pd seorg anak yatim piatu yg memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorg fakir miskin yg soleh, ahli ibadah yg tekun yg pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kpd Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yg tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yg soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dgn harga yg berlipat ganda krn memenuhi syarat dan sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa utk disembelih.
Setelah disembelih sapi yg dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yg seketika bangunlah ia hidup kembali dgn izin Allah, menceritakan kpd Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yg kesekian kalinya diperlihatkan kpd Bani Isra'il yg keras kepala dan keras hati itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yg masih melekat pada dada dan hati mereka.
Ayat-ayat Al-Quran yg mengisahkan pokok cerita di atas, terdapat dlm surah "Al-Baqarah ayat 67 sehingga 73 sebagaimana tersebut di bawah ini :~
"67~ Dan {ingatlah} ketika Musa berkata kpd kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan." Musa menjawab: "Aku berlindung kpd Allah drp menjadi salah seorg dari org-org yg jahil."
68~ Mrk menjawab: "Mohonlah kpd Tuhanmu utk kami, agar Dia menerangkan kpd kami sapi betina apakah itu? Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bhw sapi betina itu adalah sapi betina yg tidak tua dan tidak muda pertengahan antara itu maka kerjakanlah apa yg telah diperintahkan kpdmu."
69~ Mereka berkata: "Mohonkanlah kpd Tuhanmu utk kami agar Dia menerangkan kpd kami apakah warnanya. Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bhw sapi betina itu adalah sapi betina yg kuning tua warnanya, lagi menyenangkan org-org yg memandangnya."
70~ Mrk berkata: "Mohonkanlah kpd Tuhanmu utk kami agar Dia menerangkan kpd kami bagaimana hakikat sapi betina itu, krn sesungguhnya sapi itu {masih} samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya-Allah akan dat petunjuk."
71~ Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bhw sapi betina adalah sapi betina yg belum pernah dipakai utk membajak tanah dan tidak pula utk mengairi tanaman, tidak cacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yg sebenar." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.
72~ Dan {ingatlah} ketika kamu membunuh seorg manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yg selama ini kamu sembunyikan.
73~ Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dgn sebahagian anggota sapi betina itu." Demikianlah Allah menghidupkan kembali org-org yg telah mati dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." { Al-Baqarah : 67 ~ 73 }