Musa diperintahkan berdakwah kepada Fir'aun



Raja Fir'aun yg telah berkuasa di Mesir telah lama menjalankan pemerintahan yg zalim, kejam dan ganas. Rakyatnya yg terdiri dari bangsa Egypt yg merupakan penduduk peribumi dan bangsa Isra'il yg merupakan golongan pendatang, hidup dlm suasana penindasan, tidak merasa aman bagi nyawa dan harta bendanya.
Tindakan sewenang-wenang dan pihak penguasa pemerintahan terutamanya ditujukan kpd Bani Isra'il yg tidak diberinya kesempatan hidup tenang dan tenteram. Mereka dikenakan kerja paksa dan diharuskan membayar berbagai pungutan yg tidak dikenakan terhadap penduduk bangsa Egypt, bangsa Fir'aun sendiri.

Selain kezaliman, kekejaman, penindasan dan pemerasan yg ditimpakan oleh Fir'aun atas rakyatnya, terutama kaum Bani Isra'il. ia menyatakan dirinya sebagai tuhan yg harus disembah dan dipuja. Dan dgn demikian ia makin jauh membawa rakyatnya ke jalan yg sesat tanpa pendoman tauhid dan iman, sehingga makin dlmlah mereka terjerumus ke lembah kemaksiatan dan kerosakan moral dan akhlak.
Maka dlm kesempatan bercakap-cakap langsung di bukit Thur Sina itu diperintahkanlah Musa oleh Allah utk pergi ke Fir'aun sebagai Rasul-Nya, mengajakkan beriman kpd Allah, menyedarkan dirinya bhw ia adalah makhluk Allah sebagaimana lain-lain rakyatnya, yg tidak sepatutnya menuntut org menyembahnya sebagi tuhan dan bahawa Tuhan yg wajib disembah olehnya dan oleh semua manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa yg telah menciptakan alam semesta ini.

Nabi Musa dlm perjalanannya menuju kota Mesir setelah meninggalkan Madyan, selalu dibayang oleh ketakutan kalau-kalua peristiwa pembunuhan yg telah dilakukan sepuluh tahun yg lalu itu, belum terlupakan dan masih belum hilang dari ingatan para pembesar kerajaan Fir'aun. Ia tidak mengabaikan kemungkinan bhw mrk akan melakukan pembalasan terhadap perbuatan yg ia tidak sengaja itu dgn hukuman pembunuhan atas dirinya bila ia sudah berada di tengah-tengah mereka. Ia hanya terdorong rasa rindunya yg sangat kpd tanah tumpah darahnya dgn memberanikan diri kembali ke Mesir tanpa memperdulikan akibat yg mungkin akan dihadapi.

Jika pada waktu bertolak dari Madyan dan selama perjalannya ke Thur Sina. Nabi Musa dibayangi dengan rasa takut akan pembalasan Fir'aun, Maka dgn perintah Allah yg berfirman maksudnya :~
"Pergilah engkau ke Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas, segala bayangan itu dilempar jauh-jauh dari fikirannya dan bertekad akan melaksanakan perintah Allah menghadapi Fir'aun apa pun akan terjadi pada dirinya. Hanya utk menenterankan hatinya berucaplah Musa kepada Allah: "Aku telah membunuh seorg drp mereka , maka aku khuatir mereka akan membalas membunuhku, berikanlah seorg pembantu dari keluargaku sendiri, iaitu saudaraku Harun utk menyertaiku dlm melakukan tugasku meneguhkan hatiku dan menguatkan tekadku menghadapi org-org kafir itu apalagi Harun saudaraku itu lebih petah {lancar} lidahnya dan lebih cekap daripada diriku utk berdebat dan bermujadalah."

Allah berkenan mengabulkan permohonan Musa, maka digerakkanlah hati Harun yg ketika itu masih berada di Mesir utk pergi menemui Musa mendampinginya dan bersama-sama pergilah mereka ke istana Fir'aun dgn diiringi firman Allah: "Janganlah kamu berdua takut dan khuatir akan diseksa oleh Fir'aun. Aku menyertai kamu berdua dan Aku mendengar serta melihat dan mengetaui apa yg akan terjadi antara kamu dan Fir'aun. Berdakwahlah kamu kpdnya dgn kata-kata yg lemah lembut sedarkanlah ia dgn kesesatannya dan ajaklah ia beriman dan bertauhid, meninggalkan kezalimannya dan kecongkakannya kalau-kalau dgn sikap yg lemah lembut daripada kamu berdua ia akan ingat pada kesesatan dirinya dan takut akan akibat kesombongan dan kebonmgkakannya." 

Bacalah tentang isi cerita di atas di dlm ayat 33 sehingga ayat 35 surah "Al-Qashash" dan ayat 42 sehingga ayat 47 surah "Thaha" sebagai berikut :~ 

"33.~ Musa berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh seseorg manusia dr golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku, 

34.~ dan saudaraku Harun dia lebih petah lidahnya drpku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantu utk membenarkan {perkataan} ku sesungguhnya aku khuatir mereka akan mendustakan aku." 

35.~ Allah berfirman: "Kami akan membantumu dgn saudaramu dan Kami berikan kepadamu kekuasaan yg besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu {berangkat kami berdua} dgn membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan org yg mengikuti kamulah yg akan menang." { Al-Qashash : 33 ~ 35 }

"42.~ Pergilah kamu berserta saudara kamu dgn membawa ayat-ayat-Ku dan janganlah kamu berdua lalai dlm memngingat-Ku. 

43.~ Pergilah kamu berdua kpd Fir'aun, sesungguhnya dia telah melewati batas. 

44.~ maka berbicaralah kamu berdua kpdnya dgn kata-kata yg lemah lembut, mudah-mudahan ia akan ingat atau takut" 

45.~ Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami sesungguhnya kami khuatir bhw ia segera menyeksa kami atau akan bertambah melewati batas 

46.~ allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khuatir, sesungguhnya Aku berserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". 

47.~ Maka datanglah kamu berdua kpdnya {Fir'aun} dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Isra'il bersama kami dan janganlah kamu menyeksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kpdmu dgn membawa bukti {atas kerasulan kami} dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kpd org yg mengikuti petunjuk." { Thaha : 42 ~ 47 } 
Bagikan Artikel Ini :