.Dari Huraits bin Qabishah, ia berkata : Saya sampai di Madinah. Ia berkata : "Wahai Allah mudahkanlah bagiku (mendapat) teman duduk yang baik. Lalu saya duduk kepada Abu Hurairah ra. Ia berkata : Saya berkata : "Saya berdo'a kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Besar -untuk memudahkan bagiku teman duduk yang baik, maka sampaikanlah kepadaKu hadits yang kamu dengar dari Rasulullah saw.- Semoga Allah memberi manfaat kepadaku dengan itu". Ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang paling dulu dihisab pada hamba adalah shalatnya. Jika shalat itu baik maka ia telah menang dan sukses. Jika shalatnya rusak maka ia telah merugi". Hammam berkata : Saya tidak tahu, ini dari perkataan Qatadah atau riwavat. Jika dari fardhunya ada kekurangan-kekurangan, Allah berfirman : "Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnat, maka fardhu yang kurang itu dapat disempurnakan. Kemudian demikian itu caranya dalam menghisab seluruh amalnya". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau
bersabda : "Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah
shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha
Mulia dan Maha Besar berfirman : "Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat)
sunat ?". Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka Allah berfirman :
"Sempurnakanlah fardhu itu dengannya". (Hadits ditakhrij
oleh Ibnu Majah).
Dari Tamim ad Dari ra. dari Nabi saw, beliau
bersabda : "Sesuatu yang pertama diperhitungkan pada hamba di hari Qiyamat
adalah shalatnya. Jika ia menyempurnakannya maka dicatat baginya shalat
sunatnya. Jika ia tidak menyempurnakannya maka Allah Yang Maha Suci
berfirman kepada para malaikatNya : "Lihatlah apakah kamu menjumpai shalat sunat
bagi hambaKu ? maka sempurnakanlah dengannya fardhu yang disia-siakannya.
Kemudian amal-amalnya diambil menurut perhitungan itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).
Dari Anas bin Hakim Adh Dhabi -ia samar dari Ziyad
atau Ibnu Ziyad dia datang di Madinah dan bertemu dengan AburHurairah berkata:
Ia minta dijelaskan keturunanku, maka saya menunjukkan nasabku : Abu Hurairah
berkata : "Hai pemuda, maukah saya ceritakan hadits kepadamu ?". Saya menjawab :
"Baiklah, semoga Allah memberikan rahmat kepadamu". Yunus berkata : "Sava
mendengar ia menuturkannya dari Nabi saw. bersabda : "Sesunguhnva amal-amal
hamba yang pertama kali diperhitungkan pada hari Qiyamat adalah shalat". Beliau
bersabda: Tuhan kami Yang Maha Besar dan Maha Mulia berfirman kepada para
malaikatNya -padahal Dia lebih mengetahui : "Lihatlah shalat hambaKu, ia
menyempurnakan atau mengurangi. Jika shalat itu sempurna maka dicatatlah
kesempurnaan baginya. Jika ia mempunyai shalat sunat maka Allah berfirman :
"Sempurnakanlah bagi hambaKu akan fardhunya dari sunatnva". Kemudian amal-amal
itu diambil seperti itu. (Hadits ditakhrij oleh Abu
Dawud).
Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasululah saw.
bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam sebagus-bagus bentuk". Ia berkata :
"Saya menduga beliau sedang tidur". Ia berkata : "Demikianlah dalam hadits".
Tuhanku berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la
(kelompok yang sempurna) itu bertengkar?".
Beliau bersabda : "Saya katakan "tidak". Beliau
bersabda : "Maka Dia meletakkan tanganNya diatas kedua belikatku, sehingga Aku
dapati kesejukannya sampai kedua susuku". Atau beliau bersabda : "Pada leherku,
maka aku mengetahui apa yang dilangit dan di bumi".
Dia berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam
hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar ?" Saya
menjawab: "Ya". Dia berfirman : "Dalam penghapus, dalam penghapus yaitu diam di
Masjid setelah shalat, berjalan kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas
hal-hal yang tidak disenangi. Barangsiapa yang melakukan hal itu maka ia hidup
dengan baik, dan mati dengan baik, dan dalam kesalahan seperti hari dilahirkan
oleh ibunya. Dia berfirman : "Hai Muhammad, apabila kamu telah shalat maka
ucapkanlah :
'ALLAAHUMMA AS ALUKA FI'LAL KHAIRATI
WATARAL MUNKARAATI WAHUBBUL MASAAKIINI WA IDZA ARADTA BI’IBAADIKA FITNATAN
FAQBIDLNII ILAIKA GHAIRA MAFTUNIN"
(Wahai Allah, saya mohon kepadaMu perbuatan yang
baik, meninggalkan kemungkaran, dan cinta pada orang-orang miskin. Apabila
Engkau menghendaki fitnah pada hambaMu maka matikanlah saya olehMu
tanpa-terfitnah".
Beliau bersabda : "Untuk derajat itu adalah
menyiarkan salam, memberi makanan, shalat malam di kala manusia sedang tidur.
(Hadits ditakhirij oleh Tirmidzi).
Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda
: "Tuhanku datang kepadaku dalam, sebaik-baik bentuk dengan berfirman : "Wahai
Muhammad", Aku menjawab : "Kami perkenankan Engkau wahai Tuhanku,' dan
kebahagiaanMu".
Dia berfirman : "Dalam hal apakah Al Malaul a'la
(kelompok yang tinggi) itu bertengkar ? Aku menjawab : "Wahai Tuhanku, aku tidak
tahu". Lalu Dia meletakkan tanganNya di antara kedua tulang belikatku dan aku
mendapatkan kesejukan di antara kedua susuku, lalu aku mengetahui apa yang di antara timur dan barat. Dia berfirman :
"Hai Muhammad !". Aku menjawab : "Aku perkenankan panggilanMu, wahai Tuhanku dan
kebahagiaanMu". Dia berfirman : "Dalam hal apakah kelompok vang tinggi itu
bertengkar ?". Aku menjawab : "Dalam derajat dan penghapus, yaitu melangkah kaki
untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi dan
menanti shalat setelah melakukan shalat. Barangsiapa vang menjaga hal itu maka
ia hidup dengan baik dan mati dengan baik, dan dosanya seperti hari dilahirkan
oleh ibunya". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Abdullah bin Amr yaitu Ibnu Ash ra., ia berkata : Kami shalat Maghrib
bersama Rasulullah saw, orang yang pulang telah pulang dan masih duduklah orang
yang berdo'a atau bermohon. Rasulullah saw. datang dengan segera dan nafas
terengah-engah dan terbuka kedua lutut beliau seraya bersabda : "Bergembiralah,
ini Tuhanmu telah membuka salah satu pintu langit, Dia bermegah-megahdengan kamu
terhadap malaikat, seraya berfirman : "Lihatlah kepada menanti fardhu yang
lain". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).