Pertemuan kembali keluarga Ya'Qub



Sejak kembalinya kafilah putera-puteranya dari Mesir tanpa Benyamin dan Yahudza, maka duka nestapa dan kesedihan Ya'qub makin mendalam dan menyayat hati. Ia tidak merasakan tidur bermalam-malam, mengenangkan ketiga puteranya yg tidak berketentuan tenpat dan nasibnya. Ia hanya terasa terhibur bial ia sedang menghadap kpd Allah, bersolat, bersujud seraya memohon kpd Allah agar mengurniainya kesabaran dan keteguhan iman menghadapi ujian dan percubaan yg sedang ia alami.

Ia kadangkala berkhalwat seorg diri melepaskan air matanya bercucuran sebebas-bebasnya utk melegakan dadanya yg sesak.
Fizikal Nabi Ya'qub makin hari makin menjadi lemah, tubuhnya makin kurus hungga tunggal kulit melekat pada tulang, ditambah pula dgn kebutaan matanya yg menjadi putih. Hal mana menjadikan putera-puteranya khuatir terhadap kelangsungan hidupnya. Mrk menegurnya dgn mengatakan: "Wahai ayah! Ayah adalah seorg Nabi dan pesuruh Allah yg drp-Nya wahyu diturunkan dan drpnya kami mendpt tuntutan dan ajaran beriman. Sampai bilakah ayah bersedih hati dan mencucurkan air mata mengenangkan Yusuf dan Benyamin. Tidak cukupkah sudah bhw banda ayah hanya tinggal kulit di atas tulang dan mata ayah menjadi buta? Kami sgt khuatir bhw ayah akan menjadi binasa bila tidak menyedarkan diri dan berhenti mengenangkan Yusuf dan Benyamin".

Ya'qub menjawab teguran putera-puteranya itu mengatakan: "Kata-kata teguranmu bahkan menambahkan kesedihan hatiku dan bahkan membangkitkan kembali kenangan-kenanganku pada masa yg lalu, di mana semua anak-anak ku berkumpul di depan mataku. Aku berkeyakinan bhw Yusuf masih hidup dan suara hatiku membisikkan kpdku bhw ia masih berkeliaran di atas bumi Allah ini, namun di mana ia berada dan nasib apa yg ia alami, hanya Allahlah yg mengetahuinya. Bila kamu benar-benar sayang kpdku dan ingin melegakan hatiku serta menghilangkan rasa sedih dan dukacitaku, pergilah kamu merantau mencari jejak Yusuf dan berusahalah sampai menemuinya dan setidak-tidaknya mendapat keterangan di mana ia berada sekarang dan jangan sesekali berputus asa krn hanya org-org kafirlah yg berputus asa dr rahmat Allah".

Seruan Ya'qub dipertimbangkan oleh putera-puteranya dan diterimanyalah saranannya, setidak-tidaknya ia sekadar membesarkan hati si ayah dan meredakan rasa penderitaannya yg berlarut-larutan. Dan sekali pun mrk merasa tidak mungkin mendapat Yusuf dlm keadaan hidup, namun bila mrk berhasil memujuk penguasa Mesir mengembalikan Benyamin, maka hal itu sudah cukup merupakan penghibur bagi ayah mrk serta ubat yg dpt meringankan rasa sakit hatinya.
Racangan perjlnan dirundingkan dan terpilihlah Mesir sebagai tujuan pertama dr perjlnan mrk mencari jejak Yusuf sesuai dgn seruan Ya'qub dgn maksud sampingan ialah membeli gandum utk mengisi persediaan yg sudah berkurang.

Tibalah kafilah putera-putera Ya'qub di Mesir utk ketiga kalinya dan dlm pertemuan mrk dgn Yusuf, wakil raja Mesir yg berkuasa, berkatalah jurucakap mrk: "Wahai Paduka Tuan! Keadaan hidup yg sukar dan melarat di negeri kami yg disebabkan oleh krisis bhn makanan yg belum teratasi memaksa kami dtg kembali utk ketiga kalinya mengharapkan bantuan dan murah hati paduka tuan, kedatangan kami kali ini juga utk mengulang permohonan kami kpd paduka tuan dptlah kiranya adik bongsu kami Benyamin dilepaskan utk kami bawa kembali kpd ayahnya yg sudah buta kurus kering dan sakit0sakit sejak Yusuf, abang Benyamin hilang. Kami sgt mengharapkan kebijaksanaan paduka tuan agar melepaskan permohonan kami ini, kalau-kalau dgn kembalinya Benyamin kpd pangkuan ayahnya dpt meringankan penderitaan batinnya serta memulihkan kembali kesihatan badannya yg hanya tinggal kulit melekat pada tulangnya."

Kata-kata yg diucapkan oleh abg-abgnya menimbulkan rasa haru pd diri Yusuf dan tepat mengenai sasaran di lubuk hatinya, menjadikan ia merasakan bhw masanya telah tiba utk mengenalkan dirinya kpd saudara-saudaranya dan dgn demikian akan dapat mengakhiri penderitaan ayahnya yg malang itu. Berucaplah Yusuf kpd saudara-saudaranya secara mengejek: "Masih ingatkah kamu apa yg telah kamu lakukan terhadap adikmu Yusuf, tatkala kamu memperturutkan hawa nafsu melemparkannya ke dlm perigi di suatu tempat yg terpencil? Dan masih teringatkah olehmu tatkala seorg drpmu memegang Yusuf dgn tangannya yg kuat, menanggalkan pakaiannya daritubuhnya lalu dlm keadaan telanjang bulat ditinggalkannyalah ia seorg diri di dlm perigi yg gelap dan kering itu, lalu tanpa menghiraukan ratap tangisnya, kamu kembali pulang ke rumah dgn rasa puas seakan-akan kamu telah membuang sebuah benda atau seekor binatang yg tidak patut dikasihani dan dihiraukan nasibnya?"

Mendengar kata-kata yg diucapkan oleh wakil raja Mesir itu, tercenganglah para saudara Yusuf, bertanya-tanya kpd diri sendiri masing-masing, seraya mamandang antara satu dgn yg lain, bagaimana peristiwa itu sampai diketahuinya secara terperinci, padahal tidak seorg pun drp mereka pernah membocorkan berita peristiwa itu kpd org lain, juga kpd Benyamin pun yg sedang berada di dlm istana raja. Kemudian masing-masing dr mereka menyorotkan matanya, mulutmya dan seluruh tubuhnya dari kepala sampailah ke kaki. Dicarinya ciri-ciri khas yg mrk ketahui berada pada tubuh Yusuf semasa kecilnya. Lalu berbisik-bisiklah mrk dan sejurus kemudian keluarlah dari mulut mereka secara serentak suara teriakan : "Engkaulah Yusuf".

"Benar",Yusuf menjawab, "Akulah Yusuf dan ini adalah adikku setunggal ayah dan ibu, Benyamin. Allah dgn rahmat-Nya telah mengakhiri segala penderitaanku dan segala ujian berat yg telah aku alami dan dgn rahmat-Nya pula kami telah dikurniai nikmat rezeki yg melimpah ruah dan penghidupan yg sejahtera. Demikianlah barangsiapa yg bersabar, bertaqwa serta bertawakkal tidaklah akan luput dari pahala dan ganjarannya."
Setelah mendengar pengakuan Yusuf, berubahlah wajah mereka menjadi pucat. Terbayang di depan mata mrk apa yg mrk perbuat terhadap diri adik mrk Yusuf yg berada di depan mereka sebagai wakil raja Mesir yg berkuaa penuh. Mereka gelisah tidak dpt membayangkan pembalasan apa yg akan mrk terima dari Yusuf atas dosa mereka itu.

Berkatalah saudara-saudara Yusuf dgn nada yg rendah: "Sesungguhnya kami telah berdosa terhadap dirimu dan bertindak kejam ketika kami melemparkan kamu ke dasar telaga. Kami lakukan perbuatan kejam itu, terdorong oleh hawa nafsu dan bisikan syaitan yg terkutuk. Kami sgt sesalkan peristiwa yg terjadi itu yg berakibat penderitaan bagimu dan bagi ayah kami.Akan tetapi kini nampak kepada kami kelebihanmu di atas diri kami dan bagaiman Allah telah mengurniakan nikmat-Nya kpdmu sebagai ganti penderitaan yg disebabkan oleh perbuatan kami yg durhaka terhadap dirimu. Maka terserah kpdmu utk tindakan pembalasan apakah yg akan engkau timpakan di atas diri kami yg telah berdosa dan mendurhakaimu".

Berucaplah Yusuf menenteramkan hati saudara-saudaranya yg sedang ketakutan: "Tidak ada manfaatnya menyesalkan apa yg telah terjadi dan menggugat kejadian-kejadian yg telah lalu. Cukuplah sudah bila itu semua menjadi pengajaran bhw mengikuti hawa nafsu dan suara syaitan selalu akan membawa penderitaan dan mengakibatkan kebinasaan di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah mengampuni segala dosamu, krn Dialah Yang Maha Penyayang serta Maha Pengampun. Pergilah kamu sekarang juga kembali kepada ayah dgn membawa baju kemejaku ini. Usapkanlak ia pada kedua belah matanya yg insya-Allh akan menjadi terang kembali, kemudian bawalah ia bersama semua keluarga ke sini secepat mungkin."

Maka bertolaklah kafilah putera-putera Ya'qub dgn diliputi rasa haru bercampur gembira, kembali menuju ke Palestin membawa berita gembira bagi ayah mereka yg sedang menanti hasil usaha pencarian Yusuf yg disarankannya. Dan selagi kafilah sudah mendekati akhir perjalanannya dan hampir memasuki Palestin ayah mereka Nabi Ya'qub memperoleh firasat bhw pertemuan dgn Yusuf, putera kesayangannya sudah berada di ambang pintu. Firasat itu diperolehnya sewaktu ia berkhalwat seorg diri di mihrab tempat ibadahnya bermunajat kpd Allah, berzikir dan bersujud seraya melepaskan air matanya bercucuran dan suara tangisnya menggema di seluruh sudut rumah, sekonyong-konyong suara tangisnya berbalik menjadi gelak ketawa, air matanya berhenti bercucuran dan keluarlah ia dari mihrabnya berteriak: "Aku telah mencium bau tubuh Yusuf dan aku yakin bhw aku akan menemuinya dlm waktu dekat. Ini bukan khayalan dan bukannya pula bawaan kelemahan ingatan yg selalu kamu tuduhkan kpdku."

Sejurus kemudian berhentilah kafilah di depan pintu rumah turunlah putera-putera Ya'qub dari atas unta masing-masing, beramai-ramai masuk ke dlm rumah dan berpeluknyalah ayah sambil mengusapkan baju kemeja Yusuf pada kedua belah matanya. Seketika itu pula terbuka lebarlah kedua belah mata Ya'qub, bersinar kembali memandang wajah putera-puteranya dan mendengar kisah perjalanan putera-puteranya dan bagaimana mrk telah menemukan Yusuf bersama adiknya Benyamin. Disampaikan pula kpd ayah seruan dan undangan Yusuf agar semua sekeluarga berhijrah ke Mesir dan bergabung menjadi satu di dlm istananya. Dan segera berkemas-kemaslah Ya'qub sekeluarga menyiapkan diri utk berhijrah ke Mesir.

Dirangkulnyalah si ayah oleh Yusuf seraya mencucurkan air mata setiba Ya'qub di halaman istana bersama seluruh keluarga. Demikian pula ayah tidak ketinggalan mencucurkan air mata, namun kali ini adalah air mata suka dan gembira. Semuanya pada merebahkan diri bersujud sebagai tanda syukur kpd Allah serta penghormatan bagi Yusuf, kemudian dinaikkannyalah ayah dan ibu tirinya yg juga saudara ibunya ke atas sigahsana seraya berkata: "Wahai ayahku! Inilah dia takbir mimpiku yg dahulu itu, menjadi kenyataan. Dan tidak kurang-kurang rahmat dan kurniaan Allah kpdku yg telah mengangkatku dari dlm perigi, mengeluarkan aku dari penjara dan mempertemukan kami semua setelah syaitan telah merosakkan perhubungan persaudaraan antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Allah Maha Lembut terhadap apa yg Dia kehendaki dan sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".Kemudian Yusuf mengangkat kedua tangannya berdoa: "Ya Tuhanku! Engkau telah menganugerahkan kpdku sebahagian kerajaan dan mengajarkan kpdku pengentahuan serta kepandaian mentakbir mimpi. Ya Tuhanku Pencipta langit dan bumi! Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dlm keadaan Islam, beriman dan bertakwa dan gabungkanlah aku dgn org-org yg soleh."

Bacalah ayat 87 sehingga 101 dari surah "Yusuf", tentang isi cerita di atas sebagai berikut :~ 

"87.~ Berkatalah Ya'qub: " Hai anak-anakku, pergilah kamu maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kamu kafir."

88.~ Maka ketika mereka masuk ke {Tempat} Yusuf, mereka berkata : "Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yg tidak berharga, maka sempurnakanlah sukatan utk kami dan bersedekahlah kpd kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kpd org-org yg bersedekah."

89.~ Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui {keburukan} apa yg kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui {akibat} perbuatanmu itu?"

90.~ Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan kurnia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barangsiapa yg bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak mensia-siakan pahala org-org yg berbuat baik".

91.~ Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkankamu atas kami dan sesungguhnya kami adalah org-org yg bersalah {berdosa}".

92.~ Dia {Yusuf} berkata: "Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni {kamu} dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".

93.~ Pergilah kamu dgn membawa baju kemejaku ini, lalu lekatkanlah ia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali, dan bawalah keluargamu semuanya kpdku".

94.~ Tatkala kafilah itu telah keluar {dari negeri Mesir} berkata ayah mereka: " Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal {tentu kamu membenarkan aku}".

95.~ Keluarganya berkata: "Demi Allah kamu sesungguhnya masih dlm kekeliruanmu yg dahulu".

96.~ Tatkala telah tiba pembawa berita gembira itu, maka diletakkannya baju itu ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya'qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bhw aku mengetahui dari Allah apa yg kamu tidak mengetahuinya".

97.~ Mereka berkata: "Wahai ayah kami! Mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah org-org yg bersalah {berdosa}".

98.~ Ya'qub berkata: "Kelak aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

99.~ Maka tatkala mereka masuk ke {tempat } Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: "Masuklah kamu di negeri Mesir, insya-Allah dlm keadaan aman".

100.~ Dan ia menaikkan kedua ibu bapanya ke atas singahsana. Dan mereka {semuanya} merebahkan diri seraya sujud kpd Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku! Inilah takbir mimpiku yg dahulu itu, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kpdku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merosakkan {hubungan} antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yg Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

101.~ Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kpdku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kpdku sebahagian takbir mimpi {ya Tuhanku} Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dlm keadaan Islam dan gabungkanlah aku dgn org-org yg soleh." { Yusuf : 87 ~ 101 } 
Bagikan Artikel Ini :