Tampilkan postingan dengan label yusuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yusuf. Tampilkan semua postingan

Pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya



Kemudian dtglah org berduyun-duyun dari kota dan desa-desa pinggiran Mesir, bahkan dari negara-negara yg berhampiran Mesir yg sudah kekurangan bhn makanan bagi rakyatnya. Mrk dtg bagi mengharapkan pertolongan Nabi Yusuf utk memberi kesempatan membeli gandum serta lain-lain bhn mknan yg masih tersedia dlm gudang-gudang pemerintah.
Di antara para pendatang yg ingin berbelanja di Mesir terdapat rombongan org-org Palestin, termasuk di antara mrk ialah saudara-saudara Nabi Yusuf sendiri, ialah penyebab utama bagi penderitaan yg telah di alaminya. Nabi Yusuf segera mengenal mereka tetapi sebaliknya mrk tidak mengenal akan Nabi Yusuf yg pernah dilemparkan ke dlm telaga. Bahkan tidak terlintas dlm fikiran mrk bhw Yusuf masih hidup, apa lagi menjadi org besar memimpin negara Mesir sebagai wakil Raja yg berkuasa mutlak.

Atas pertanyaan Nabi Yusuf berkatalah jurucakap rombongan putera-putera Ya'qub: "Wahai Paduka Tuan, kami adalah putere-putera Ya'qub yg kesemuanya adalah dua belas org. Yg termuda di antara kami putera ayah yg bongsu kami tinggalkan rumah utk menjaga ayah kami yg talah lamjut usia dan buta pula. Seorg saudara lain telah lama meninggalkan rumah dan hingga kami tidak mengetahui di mana dia berada. Kami datang kemari atas perintah ayah kami, agar memohon pertolongan dna bantuan Paduka Tuan yg budiman, kiranya dpt memberi kesempatan memperkenankan kami membeli gandum dari pesediaan pemerintahan tuan, bagi memenuhi keperluan kami yg sgt mendesak, sehubungan dgn krisis bhn makanan yg menimpa daerah kami."

Berkata Nabi Yusuf menjawab keterangan-keterangan saudaranya itu: "Sesungguhnya kami meragukan identiti kamu dan menyangsikan keteranganmu ini. Kami tidak dpt mengabaikan adanya kemungkinan bhw kamu adalah mata-mata yg dikirim oleh musuh-musuh kami utk mengadakan kekecohan dan kekacauan di negeri kami krnnya kami menghendaki memberi bukti-bukti yg kuat atas kebenaran kata-katamu atau membawa saksi-saksi yg kami percaya bhw kamu adalah beul-betul putera-putera Ya'qub."

"Paduka Tuan Yang bijaksana", menyambut jurucakap itu, "Kami adalah org-org musafir gharib di negeri tuan, tidak seorg pun di sini mengenal kami atau kami kenal, maka sukar sekali bagi kami pada masa ini memberi bukti atau membawa saksi sebagaimana Paduka Tuan serukan. Maka kami hanya berpasrah kpd Paduka Tuan utk memberi jln kpd kami dgn cara bagaimana kami dpt memenuhi seruan paduka itu."
"Baiklah", Nabi Yusuf berkata, "Kali ini kami memberi kesempatan kpd kamu utk membeli gandum dari gudang kami secukupnya keperluaan kamu sekeluarga dgn syarat bhw kamu harus kembali kesini secepat mungkin membawa saudara bongsumu yg kamu tinggalkan dirumah. Jiak syarat ini tidak dipenuhi, maka kami tidak akan melayani keperluan kamu akan gandum utk masa selanjutnya." Berkata abang kpd Yusuf yg tidak mengenalkannya itu: "Paduka Tuan kami mengira bhw ayah kami tidak akan mengizinkan kami membawa adik bongsu kami ke sini, krn ia adalah kesayangan ayah kami yg sangat dicintai dan dia adalah penghibur ayah yg menggantikan kedudukan saudara kami Yusuf, sejak ia keluar dari rumah menghilangkan tanpa meninggalkan bekas. Akan tetapi bagaimana pun utk kepentingan kami sekeluarga, akan kami usahakan sedapat mungkin memujuk ayah agar memngizinkan kami membawa adik kami Benyamin ke mari dlm kesempatan yg akan datang." 

Sejak awal Nabi Yusuf melihat wajah-wajah saudaranya yg dtg memerlukan gandum, tidak ada niat sedikit pun dlm hatinya hendak mempersukarkan missi mrk sebagai balas dendam atas perbuatan yg mrk telah lakukan terhadap dirinya. Soal jawab yg dilakukan dgn mrk hanya sekadar ingin mengetahui keadaan ayah dan adik bongsunya, Benyamin yg sudah bertahun-tahun ditinggalkan dan hanya sekadar taktik utk mempertemukan kembali dgn ayah dan saudara-saudaranya yg sudah lama terpisah.

Kemudian Nabi Yusuf memerintahkan pegawai-pegawainya mengisi karung-karung saudaranya dgn gandum dan bhn makanan yg mrk perlu. Sedang brg-brg emas dan perak yg mrk bawa utk harga gandum dan bhn makn itu, diisikan kembali ke dlm karung-karung mrk secara diam-diam tanpa mrk ketahui.
Setibanya kembali di Palestin berceritalah mrk kepada ayahnya Ya'qub tentang perjlnan mrk dan bagaimana Yusuf menerima mrk, yg dipujinya sebagai penguasa yg bijaksana, adil, sabar, rendah hati dan sangat ramah-tamah. Tanpa sedikit kesukaran pun mrk telah diberikan hajat mrk dari gandum yg diisikan sekali oleh pegawai-pegawai Yusuf ke dlm karung mrk.Disampaikan pula oleh mrk kpd ayahnya, bhw mrk diharuskan oleh Yusuf membawa adik bongsu mrk ke Mesir, bila mrk dtg lagi utk membeli gandum dan bhn mknan. Tanpa membawa adik termaksud, mrk tidak akan dilayani dan diperkenankan membeli gandum yg mrk perlukan. Krnnya mrk dr jauh-jauh mohon agar mrk diperkenankan membawa adik mrk Benyamin bila mrk harus kembali ke Mesir utk membeli gandum.

Berkata Nabi Ya'qub serta merta setelah mendengar cerita putera-puteranya:"Tidak,sesekali tidak akanku berikan izinkan kpdmu utk membawa Benyamin jauh drpku. Aku tidak akan mempercayakan Benyamin kpdmu setelah apa yg terjadi dgn diri Yusuf adikmu.Kamu telah berjanji akan menjaganya baik-baik, bahkan sanggup mengorbankan jiwa-ragamu utk keselamatannya.
Akan tetapi apa yg telah terjadi adalah sebaliknya. Kamu pulang ke rumah dlm keadaan selamat, sedang adikmu Yusuf, kamu lepaskan menjadi mangsa serigala. Cukuplah apa yg telahku alami mengenai diri Yusuf dan janganlah terulang lagi kali ini mengenai diri Benyamin".

Ketika karung-karung yg dibawa kembali dari Mesir dibongkar, ternyata didlmnya terdpt barang-barang emas dan perak yg telah mrk bayarkan utk harga gandum yg dibeli. Maka seraya tercengang bercampur gembira, berlari-larilah mrk menyampaikan kehairanan mrk kpd ayahnya. Mereka berkata: "Wahai ayah! KAmi tidak berdusta dlm cerita kami tentang itu penguasa Mesir org baik hati. Lihatlah brg-brg emas dan perak yg telah kami bayarkan utk ganti gandum yg kami terima, dipulangkan kembali ke dlm karung-karung kami tanpa kami mengetahui. Jadi apa yg kami bawa ini adalah pemberian percuma dr penguasa Mesir yg sgt murah hati itu."

Dgn diperolehnya gandum, bantuan percuma dr putera yg tidak mrk kenali, keluarga Ya'qub menjadi tenang dan merasa buat beberapa waktu, bhw api didapur rumah akan tetap menyala. akan tetapi persediaan yg terbatas itu tidak bertahan lama jika tidak disusul dgn pengisian stok baru selama musim kemarau belum berakhir. Demikianlah maka Nabi Ya'qub yg melihat persediaan gandumnya makin hari makin berkurangan sedangkan tanda-tanda krisis makanan belum nampak, terpaksalah ia mengutus putera-puteranya kembali ke mesir utk memperoleh bekalan utk kedua kalinya dari Yusuf wakil Raja negeri itu. Dan krn putera-putera Ya'qub tidak akan berangkat ke Mesir tanpa Benyamin, sesuai janji mrk kpd Yusuf, maka terpaksa pulalah Ya'qub mengikut sertakan putera bongsunya Benyamin dlm rombongan abg-abgnya.

Dgn iringan doa serta nasihat si ayah, berangkatlah kafilah putera-putera Ya'qub yg terdiri dr sebelas org. Setiba mrk diperbatasan kota berpisahlah menjadi beberapa kelompok memasuki kota dari arah yg berlainan sesuai dgn pesan ayah mrk utk menghindari timbulnya iri hati penduduk serta prasangka dan tuduhan bhw mrk adalah mata-mata musuh.
Setibanya di istana kerajaan mrk diterima oleh adik mereka sendiri Yusuf yg belum mrk kenal kembali, dgn penuh ramah-tamah dan dihormati dgn jamuan makan. Bagi mrk disediakan tempat penginapan utk setiap dua org sebuah rumah, sedang adik bongsu Yusuf, Benyamin diajak bersamanya menginap didlm istana.

Sewaktu berada berduaan dgn Yusuf, Benyamin mencucurkan airmata seraya berkata kpd abangnya yg belum dikenal kembali: "Andaikan abgku Yusuf masih hidup, nescaya engkau akan menempatkan aku bersamanya di sebuah rumah tersendiri sebagaimana saudara-saudaraku yg lain." Yusuf lalu menghiburkan hati adiknya dgn kata-kata: "Sukakah engkau bila aku menjadi abgmu menggantikan abgmu yg hilang itu?" Benyamin menjawab:
 "Tentu namun sayang sekali bhw engkau tidak dilahirkan oleh ayahku Ya'qub dan ibuku Rahil."

Mendengar kata-kata si adik yg merawankan hati itu, bercucurlah air mata Yusuf, lalu memeluk adiknya sambil mengaku bhw dia adalah Yusuf, abgnya yg hilang itu. Ia menceritakan kpd adiknya penderitaan -penderitaan yg telah dialami sejak ia dicampakkan ke dlm perigi , diperjual-belikan sebagai hamba sahaya, ditahannya dlm penjara selama bertahun-tahun tanpa dosa dan akhirnya berkat rahmat dan kurniaan Tuhan diangkatlah ia sebagai wakil raja yg berkuasa mutlak. Yusuf mengakhiri beritanya dgn berpesan kpd adiknya, agar merahsiakan apa yg telah ia dengarkan dan jangan sampai diketahui oleh saudara-saudaranya yg lain.

Alangkah gembiranya Benyamin mendengar cerita abgnya yg selalu dikenangnya sejak ia hilang meninggalkan rumah bersama-sama saudara-saudaranya berkelah beberapa tahun yg lalu. Ia segera memeluk abangnya kembali seraya berkata: "Aku tidak dapat bayangkan betapa gembiranya ayah bila ia mendengar bhw engkau masih hidup dalam keadaan segar bugar, sihat afiat, menguasai suatu kerajaan besar, tinggal didlm istana yg diliputi oleh segala kemewahan dan kemegahan. Sebab sejak engkau menghilang ayah kami tidak pernah terlihat gembira. Ia selalu diliputi oleh rasa sedih dan duka, tidak pernah sedikit pun bayanganmu terlepas dari ingatannya. Demikianlah keadaan ayah kami hai Yusuf sejal engkau menghilangkan rumah dan menghilang, sampai-sampai menjadi putih matanya krn kesedihan dan tangisnya yg tidak ada hentinya." 

Kisah pertemuan Yusuf dgn saudaranya dikisahkan dlm Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 58 sehingga 69 yg bermaksud :~

"58.~ Dan saudara-saudara Yusuf dtg {ke Mesir} lalu mrk masuk ke {tempat}nya. Maka Yusuf mengenal mrk, sedang mrk tidak kenal {lagi} kpdnya.59.~ Dan tatkala Yusuf menyiapkan bhn mknannya, ia berkata: "Bawalah kpdku saudaramu yg seayah dgn kamu {Benyamin}, tidaklah kamu melihat bhw aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu? 

60.~ Jika kamu tidak membawanya kpdku, maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi drpku dan jgn kamu mendekatiku".

61.~ Mrk berkata: "Kami akan memujuk ayah kami utk membawanya {ke mari} dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya".

62.~ Yusuf berkata kpd bujang-bujangnya: " Masukkanlah brg-brg {penukar kepunyaan} mrk ke dlm karung-karung mrk, spy mrk mengetahui apabila mrk telah kembali kpd keluarganya, mudah-mudahan mrk kembali lagi".

63.~ Maka tatkala mrk telah kembali kpd ayah mrk {Ya'qub}, mrk berkata: " Wahai ayah kami, kami tidak mendpt sukatan {gandum} lagi, {jika todak membawa saudara kami}, sebab itu biarkanlah saudara kami {Benyamin} pergi bersama kami supaya kami mendpt sukatan dan sesungguhnya kami akan benar-benar menjaganya".

64.~ Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya {Benyamin} kpdmu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya {Yusuf} kpd kamu dahulu?" Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Mahga Penyayang di antara para penyayang.

65.~ Tatkala mrk membuka brg-brgnya, mrk menemukan kembali brg-brg {penukaran} mrk dikembalikan kpd mrk. Mrk berkata: "Wahai ayah kami, apa lagi yg kami inginkan. Ini brg-brg kami dikembalikan kpd kami dan kami akan dpt memberi makan keluarga kami dan kami akan dpt memelihara ksaudra kami dan kami akan mendapat tambahan sukatan {gandum} seberat seekor unta. Itu adalah sukatan yg mudah {bagi Raja Mesir}".

66.~ Ya'qub berkata : "Aku sesekali tidak akan melepaskannya {pergi} bersama-sama kamu sebelum kamu memberikan janji yg teguh atas nama Allah bhw kamu akan pasti membawanya kpdku kembali, Kecuali jika kamu dikepung musuh ". Tatkala mrk memberi janji mrk, maka Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap yg kami ucapkan {ini}".

67.~ Dan Ya'qub berkata: " Hai anak-anakku, janganlah kamu masuk bersama-sama dari satu pintu gerbang dan masuklah dari pintu gerbang yg berlainan namun demikian aku tidak dpt melepaskan kamu brg sedikit pun daripada {takdir} Allah. Keputusan menetapkan {sesuatu} hanyalah hak Allah; kpd-Nya aku bertawakkal dan hendaklah kpd-Nya saja org-org yg bertawakkal berserah diri".

68.~ Dan tatkala mrk masuk menurut yg diperintahkan ayah mrk ,maka {cara yg mrk lakukan itu} tiadalah melepaskan mrk sedikit pun daripada {takdir} Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya'qub yg telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan , krn Kami telah mengajarkan kpdnya. Akan tetapi kebanyakkan manusia tidak mengetahui.

69.~ Dan tatkala mrk masuk ke {tempat} Yusuf, Yusuf membawa saudaranya {Benyamin} ke tempatnya. Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku {ini} adalah saudaramu,maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yg mrk telah lakukan." 

Pengajaran yang didapat dari kisah Nabi Yusuf A.S.



Banyak ajaran dan ibrah yg dapat dipetik dari Kisah Nabi Yusuf yg penuh dgn pengalaman hidup yg kontriversi itu. Di antaranya ialah :~
Bhwsanya penderitaan seseorg yg nampaknya merupakan suatu musibah dan bencana, pd hakikatnya dlm banyak hal bahkan merupakan rahmat dan barakah yg masih terselubung bagi penderitaannya.Krn selalunya bhw penderitaan yg di anggapkan itu suatu musibah adalah menjadi permulaan dari kebahagiaan dan menjadi kesejahteraan yg tidak diduga semula. Demikianlah apa yg telah dialami oleh Nabi Yusuf dgn pelemparan dirinya ke dlm sebuah perigi oleh saudara-saudaranya sendiri, disusuli dgn pemenjaraannya oleh para penguasa Mesir. Semuanya itu merupakan jalan yg harus ditempuh oleh beliau utk mencapai puncak kebesaran dan kemuliaan sebagai nabi serta tngkat hidup yg mewah dan sejahtera sebagai seorang penguasa dlm sebuah kearajaan yg besar yg dgn kekuasaannya sebagai wakil raja, dapat menghimpunkan kembali seluruh anggota keluarganya setelah sekian lama berpisah dan bercerai-berai.

Maka seseorg mukmin yg percaya kpd takdir, tidak sepatutnya merasa kecewa dan berkecil hati bila tertimpa sesuatu musibah dlm harta kekayaannya, kesihatan jasmaninya atau keadaan keluarganya. Ia harus menerima percubaan Allah itu dgn penuh kesabaran dan tawakkal seraya memohon kpd Yang Maha Kuasa agar melindunginya dan mengampuni segala dosanya, kalau-kalau musibah yg ditimpakan kepadanya itu merupakan peringatan dari Allah kpdnya utk bertaubat.
Dan sebaliknya bila seseorg mukmin memperoleh nikmat dan kurinia Allah berupa perluasan rezeki, kesempurnaan kesihatan dan kesejahteraan keluarga, ia tidak sepatutnya memperlihatkan sukacita dan kegembiraan yg berlebih-lebihan. Ia bahkan harus bersyukur kpd Allah dgn melipat gandakan amal solehnya sambil menyedarkan diri bhw apa yg diperolehnya itu kadang-kadang boleh tercabut kembali bila Allah menghendakinya. Lihatlah sebagaimana teladan Nabi Yusuf yg telah kehilangan iman dan tawakkalnya kpd Allah sewaktu berada seorg diri di dlm perigi mahupun sewaktu merengkok di dlm penjara, demikian pula sewaktu dia berada dalam suasana kebesarannya sebagai Penguasa Kerajaan Mesir, ia tidak disilaukan oleh kenikmatan duniawinya dan kekuasaan besar yg berada di tangannya. Dalam kedua keadaan itu ia tidak melupakan harapan, syukru dan pujaan kpd Allah dan sedar bhw dirinya sebagai makhluk yg lemah tidak berkuasa mempertahankan segala kenikmatan yg diperolehnya atau menghindarkan diri dari musibah dan penderitaan yg Allah limpahkan kpdnya. Ia mengembalikan semuanya itu kpd takdir dan kehendak Allah Yang Maha Kuasa.

Nabi Yusuf telah memberi contoh dan teladan bagi kemurnian jiwanya dan keteguhan hatinya tatkala menghadapi godaan Zulaikha, isteri ketua Polis Mesir, majikannya. Ia diajak berbuat maksiat oleh Zulaikha seorg isteri yg masih muda belia, cantik dan berpengaruh, sedang ia sendiri berada dlm puncak kemudaannya, di mana biasanya nafsu berahi seseorg masih berada di tingkat puncaknya. Akan tetapi ia dapat menguasai dirinya dan dapat mengawal nafsu kemudaannya, menolak ajak isteri yg menjadi majikannya itu, krn ia takut kpd Allah dan tidak mahu mengkhianati majikannya yg telah berbuat budi kpdnya dirinya dan memperlakukannya seolah-olah anggota keluarganya sendiri. Sebagai akibat penolakannnya itu ia rela dipenjarakan demi mempertahankan keluhuran budinya, keteguhan imannya dan kemurnian jiwanya.

Nabi Yusuf memberi contoh tentang sifat seorg kesatria yg enggan dikeluarkan dr penjara sebelum persoalannya dgn Zulaikha dijernihkan. Ia tidak mahu dikeluarkan dari penjara kerana memperoleh pengampunan dari Raja, tetapi ia ingin dikeluarkan sebagai org yg bersih, suci dan tidak berdosa. Krnnya ia sebelum menerima undangan raja kpdnya utk datang ke istana, ia menuntut agar diselidik lebih dahulu tuduhan-tuduhan palsu dan fitnahan-fitnahan yg dilekatkan org kpd dirinya dan dijadikannya alasan utk memenjarakannya. Terpaksalah raja Mesir yg memerlukan Yusuf sebagai penasihatnya, memerintahkan pengusutan kembali peristiwa Yusuf dgn Zulaikha yg akhirnya dgn terungkapnya kejadian yg sebenar, di mana mereka bersalah dan memfitnah mengakui bahawa Yusuf adalah seorg yg bersih suci dan tidak berdosa dan bhw apa yg dituduhkan kpdnya itu adalah palsu belaka.

Suatu sifat utama pembawaan jiwa besar Nabi Yusuf menonjol tatkala ia menerima saudara-saudaranya yg datang ke Mesir utk memperolehi hak pembelian gandum dari gudang pemerintah karajaan Mesir. Nabi Yusuf pada masa itu, kalau ia mahu ia dapat melakukan pembalasan terhadap saudara-saudaranya yg telah melemparkannya ke dlm sebuah perigi dan memisahkannya dari ayahnya yg sangat dicintai. Namun sebaliknya ia bahkan menerima mereka dgn ramah-tamah dan melayani keperluan mereka dgn penuh kasih sayang, seolah-olah tidak pernah terjadi apa yg telah dialami akibat tindakan saudara-saudaranya yg kejam dan tidak berperikemanusiaan. Demikianlah Nabi Yusuf dgn jiwa besarnya telah melupakan semua penderitaan pahit yg telah dialaminya akibat tindakan saudara-saudaranya itu dgn memberi pengampunan kpd mereka, padahal ia berada dlm keadaan yg memungkinkannya melakukan pembalasan yg setimpal. Dan pengampunan yg demikian itulah yg akan berkesan kpd org yg diampuni dan yg telah dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya dlm beberapa ayat Al-Quran dan beberapa hadis nabawi. 

Pertemuan kembali keluarga Ya'Qub



Sejak kembalinya kafilah putera-puteranya dari Mesir tanpa Benyamin dan Yahudza, maka duka nestapa dan kesedihan Ya'qub makin mendalam dan menyayat hati. Ia tidak merasakan tidur bermalam-malam, mengenangkan ketiga puteranya yg tidak berketentuan tenpat dan nasibnya. Ia hanya terasa terhibur bial ia sedang menghadap kpd Allah, bersolat, bersujud seraya memohon kpd Allah agar mengurniainya kesabaran dan keteguhan iman menghadapi ujian dan percubaan yg sedang ia alami.

Ia kadangkala berkhalwat seorg diri melepaskan air matanya bercucuran sebebas-bebasnya utk melegakan dadanya yg sesak.
Fizikal Nabi Ya'qub makin hari makin menjadi lemah, tubuhnya makin kurus hungga tunggal kulit melekat pada tulang, ditambah pula dgn kebutaan matanya yg menjadi putih. Hal mana menjadikan putera-puteranya khuatir terhadap kelangsungan hidupnya. Mrk menegurnya dgn mengatakan: "Wahai ayah! Ayah adalah seorg Nabi dan pesuruh Allah yg drp-Nya wahyu diturunkan dan drpnya kami mendpt tuntutan dan ajaran beriman. Sampai bilakah ayah bersedih hati dan mencucurkan air mata mengenangkan Yusuf dan Benyamin. Tidak cukupkah sudah bhw banda ayah hanya tinggal kulit di atas tulang dan mata ayah menjadi buta? Kami sgt khuatir bhw ayah akan menjadi binasa bila tidak menyedarkan diri dan berhenti mengenangkan Yusuf dan Benyamin".

Ya'qub menjawab teguran putera-puteranya itu mengatakan: "Kata-kata teguranmu bahkan menambahkan kesedihan hatiku dan bahkan membangkitkan kembali kenangan-kenanganku pada masa yg lalu, di mana semua anak-anak ku berkumpul di depan mataku. Aku berkeyakinan bhw Yusuf masih hidup dan suara hatiku membisikkan kpdku bhw ia masih berkeliaran di atas bumi Allah ini, namun di mana ia berada dan nasib apa yg ia alami, hanya Allahlah yg mengetahuinya. Bila kamu benar-benar sayang kpdku dan ingin melegakan hatiku serta menghilangkan rasa sedih dan dukacitaku, pergilah kamu merantau mencari jejak Yusuf dan berusahalah sampai menemuinya dan setidak-tidaknya mendapat keterangan di mana ia berada sekarang dan jangan sesekali berputus asa krn hanya org-org kafirlah yg berputus asa dr rahmat Allah".

Seruan Ya'qub dipertimbangkan oleh putera-puteranya dan diterimanyalah saranannya, setidak-tidaknya ia sekadar membesarkan hati si ayah dan meredakan rasa penderitaannya yg berlarut-larutan. Dan sekali pun mrk merasa tidak mungkin mendapat Yusuf dlm keadaan hidup, namun bila mrk berhasil memujuk penguasa Mesir mengembalikan Benyamin, maka hal itu sudah cukup merupakan penghibur bagi ayah mrk serta ubat yg dpt meringankan rasa sakit hatinya.
Racangan perjlnan dirundingkan dan terpilihlah Mesir sebagai tujuan pertama dr perjlnan mrk mencari jejak Yusuf sesuai dgn seruan Ya'qub dgn maksud sampingan ialah membeli gandum utk mengisi persediaan yg sudah berkurang.

Tibalah kafilah putera-putera Ya'qub di Mesir utk ketiga kalinya dan dlm pertemuan mrk dgn Yusuf, wakil raja Mesir yg berkuasa, berkatalah jurucakap mrk: "Wahai Paduka Tuan! Keadaan hidup yg sukar dan melarat di negeri kami yg disebabkan oleh krisis bhn makanan yg belum teratasi memaksa kami dtg kembali utk ketiga kalinya mengharapkan bantuan dan murah hati paduka tuan, kedatangan kami kali ini juga utk mengulang permohonan kami kpd paduka tuan dptlah kiranya adik bongsu kami Benyamin dilepaskan utk kami bawa kembali kpd ayahnya yg sudah buta kurus kering dan sakit0sakit sejak Yusuf, abang Benyamin hilang. Kami sgt mengharapkan kebijaksanaan paduka tuan agar melepaskan permohonan kami ini, kalau-kalau dgn kembalinya Benyamin kpd pangkuan ayahnya dpt meringankan penderitaan batinnya serta memulihkan kembali kesihatan badannya yg hanya tinggal kulit melekat pada tulangnya."

Kata-kata yg diucapkan oleh abg-abgnya menimbulkan rasa haru pd diri Yusuf dan tepat mengenai sasaran di lubuk hatinya, menjadikan ia merasakan bhw masanya telah tiba utk mengenalkan dirinya kpd saudara-saudaranya dan dgn demikian akan dapat mengakhiri penderitaan ayahnya yg malang itu. Berucaplah Yusuf kpd saudara-saudaranya secara mengejek: "Masih ingatkah kamu apa yg telah kamu lakukan terhadap adikmu Yusuf, tatkala kamu memperturutkan hawa nafsu melemparkannya ke dlm perigi di suatu tempat yg terpencil? Dan masih teringatkah olehmu tatkala seorg drpmu memegang Yusuf dgn tangannya yg kuat, menanggalkan pakaiannya daritubuhnya lalu dlm keadaan telanjang bulat ditinggalkannyalah ia seorg diri di dlm perigi yg gelap dan kering itu, lalu tanpa menghiraukan ratap tangisnya, kamu kembali pulang ke rumah dgn rasa puas seakan-akan kamu telah membuang sebuah benda atau seekor binatang yg tidak patut dikasihani dan dihiraukan nasibnya?"

Mendengar kata-kata yg diucapkan oleh wakil raja Mesir itu, tercenganglah para saudara Yusuf, bertanya-tanya kpd diri sendiri masing-masing, seraya mamandang antara satu dgn yg lain, bagaimana peristiwa itu sampai diketahuinya secara terperinci, padahal tidak seorg pun drp mereka pernah membocorkan berita peristiwa itu kpd org lain, juga kpd Benyamin pun yg sedang berada di dlm istana raja. Kemudian masing-masing dr mereka menyorotkan matanya, mulutmya dan seluruh tubuhnya dari kepala sampailah ke kaki. Dicarinya ciri-ciri khas yg mrk ketahui berada pada tubuh Yusuf semasa kecilnya. Lalu berbisik-bisiklah mrk dan sejurus kemudian keluarlah dari mulut mereka secara serentak suara teriakan : "Engkaulah Yusuf".

"Benar",Yusuf menjawab, "Akulah Yusuf dan ini adalah adikku setunggal ayah dan ibu, Benyamin. Allah dgn rahmat-Nya telah mengakhiri segala penderitaanku dan segala ujian berat yg telah aku alami dan dgn rahmat-Nya pula kami telah dikurniai nikmat rezeki yg melimpah ruah dan penghidupan yg sejahtera. Demikianlah barangsiapa yg bersabar, bertaqwa serta bertawakkal tidaklah akan luput dari pahala dan ganjarannya."
Setelah mendengar pengakuan Yusuf, berubahlah wajah mereka menjadi pucat. Terbayang di depan mata mrk apa yg mrk perbuat terhadap diri adik mrk Yusuf yg berada di depan mereka sebagai wakil raja Mesir yg berkuaa penuh. Mereka gelisah tidak dpt membayangkan pembalasan apa yg akan mrk terima dari Yusuf atas dosa mereka itu.

Berkatalah saudara-saudara Yusuf dgn nada yg rendah: "Sesungguhnya kami telah berdosa terhadap dirimu dan bertindak kejam ketika kami melemparkan kamu ke dasar telaga. Kami lakukan perbuatan kejam itu, terdorong oleh hawa nafsu dan bisikan syaitan yg terkutuk. Kami sgt sesalkan peristiwa yg terjadi itu yg berakibat penderitaan bagimu dan bagi ayah kami.Akan tetapi kini nampak kepada kami kelebihanmu di atas diri kami dan bagaiman Allah telah mengurniakan nikmat-Nya kpdmu sebagai ganti penderitaan yg disebabkan oleh perbuatan kami yg durhaka terhadap dirimu. Maka terserah kpdmu utk tindakan pembalasan apakah yg akan engkau timpakan di atas diri kami yg telah berdosa dan mendurhakaimu".

Berucaplah Yusuf menenteramkan hati saudara-saudaranya yg sedang ketakutan: "Tidak ada manfaatnya menyesalkan apa yg telah terjadi dan menggugat kejadian-kejadian yg telah lalu. Cukuplah sudah bila itu semua menjadi pengajaran bhw mengikuti hawa nafsu dan suara syaitan selalu akan membawa penderitaan dan mengakibatkan kebinasaan di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah mengampuni segala dosamu, krn Dialah Yang Maha Penyayang serta Maha Pengampun. Pergilah kamu sekarang juga kembali kepada ayah dgn membawa baju kemejaku ini. Usapkanlak ia pada kedua belah matanya yg insya-Allh akan menjadi terang kembali, kemudian bawalah ia bersama semua keluarga ke sini secepat mungkin."

Maka bertolaklah kafilah putera-putera Ya'qub dgn diliputi rasa haru bercampur gembira, kembali menuju ke Palestin membawa berita gembira bagi ayah mereka yg sedang menanti hasil usaha pencarian Yusuf yg disarankannya. Dan selagi kafilah sudah mendekati akhir perjalanannya dan hampir memasuki Palestin ayah mereka Nabi Ya'qub memperoleh firasat bhw pertemuan dgn Yusuf, putera kesayangannya sudah berada di ambang pintu. Firasat itu diperolehnya sewaktu ia berkhalwat seorg diri di mihrab tempat ibadahnya bermunajat kpd Allah, berzikir dan bersujud seraya melepaskan air matanya bercucuran dan suara tangisnya menggema di seluruh sudut rumah, sekonyong-konyong suara tangisnya berbalik menjadi gelak ketawa, air matanya berhenti bercucuran dan keluarlah ia dari mihrabnya berteriak: "Aku telah mencium bau tubuh Yusuf dan aku yakin bhw aku akan menemuinya dlm waktu dekat. Ini bukan khayalan dan bukannya pula bawaan kelemahan ingatan yg selalu kamu tuduhkan kpdku."

Sejurus kemudian berhentilah kafilah di depan pintu rumah turunlah putera-putera Ya'qub dari atas unta masing-masing, beramai-ramai masuk ke dlm rumah dan berpeluknyalah ayah sambil mengusapkan baju kemeja Yusuf pada kedua belah matanya. Seketika itu pula terbuka lebarlah kedua belah mata Ya'qub, bersinar kembali memandang wajah putera-puteranya dan mendengar kisah perjalanan putera-puteranya dan bagaimana mrk telah menemukan Yusuf bersama adiknya Benyamin. Disampaikan pula kpd ayah seruan dan undangan Yusuf agar semua sekeluarga berhijrah ke Mesir dan bergabung menjadi satu di dlm istananya. Dan segera berkemas-kemaslah Ya'qub sekeluarga menyiapkan diri utk berhijrah ke Mesir.

Dirangkulnyalah si ayah oleh Yusuf seraya mencucurkan air mata setiba Ya'qub di halaman istana bersama seluruh keluarga. Demikian pula ayah tidak ketinggalan mencucurkan air mata, namun kali ini adalah air mata suka dan gembira. Semuanya pada merebahkan diri bersujud sebagai tanda syukur kpd Allah serta penghormatan bagi Yusuf, kemudian dinaikkannyalah ayah dan ibu tirinya yg juga saudara ibunya ke atas sigahsana seraya berkata: "Wahai ayahku! Inilah dia takbir mimpiku yg dahulu itu, menjadi kenyataan. Dan tidak kurang-kurang rahmat dan kurniaan Allah kpdku yg telah mengangkatku dari dlm perigi, mengeluarkan aku dari penjara dan mempertemukan kami semua setelah syaitan telah merosakkan perhubungan persaudaraan antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Allah Maha Lembut terhadap apa yg Dia kehendaki dan sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".Kemudian Yusuf mengangkat kedua tangannya berdoa: "Ya Tuhanku! Engkau telah menganugerahkan kpdku sebahagian kerajaan dan mengajarkan kpdku pengentahuan serta kepandaian mentakbir mimpi. Ya Tuhanku Pencipta langit dan bumi! Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dlm keadaan Islam, beriman dan bertakwa dan gabungkanlah aku dgn org-org yg soleh."

Bacalah ayat 87 sehingga 101 dari surah "Yusuf", tentang isi cerita di atas sebagai berikut :~ 

"87.~ Berkatalah Ya'qub: " Hai anak-anakku, pergilah kamu maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kamu kafir."

88.~ Maka ketika mereka masuk ke {Tempat} Yusuf, mereka berkata : "Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yg tidak berharga, maka sempurnakanlah sukatan utk kami dan bersedekahlah kpd kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kpd org-org yg bersedekah."

89.~ Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui {keburukan} apa yg kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui {akibat} perbuatanmu itu?"

90.~ Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan kurnia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barangsiapa yg bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak mensia-siakan pahala org-org yg berbuat baik".

91.~ Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkankamu atas kami dan sesungguhnya kami adalah org-org yg bersalah {berdosa}".

92.~ Dia {Yusuf} berkata: "Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni {kamu} dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".

93.~ Pergilah kamu dgn membawa baju kemejaku ini, lalu lekatkanlah ia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali, dan bawalah keluargamu semuanya kpdku".

94.~ Tatkala kafilah itu telah keluar {dari negeri Mesir} berkata ayah mereka: " Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal {tentu kamu membenarkan aku}".

95.~ Keluarganya berkata: "Demi Allah kamu sesungguhnya masih dlm kekeliruanmu yg dahulu".

96.~ Tatkala telah tiba pembawa berita gembira itu, maka diletakkannya baju itu ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya'qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bhw aku mengetahui dari Allah apa yg kamu tidak mengetahuinya".

97.~ Mereka berkata: "Wahai ayah kami! Mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah org-org yg bersalah {berdosa}".

98.~ Ya'qub berkata: "Kelak aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

99.~ Maka tatkala mereka masuk ke {tempat } Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: "Masuklah kamu di negeri Mesir, insya-Allah dlm keadaan aman".

100.~ Dan ia menaikkan kedua ibu bapanya ke atas singahsana. Dan mereka {semuanya} merebahkan diri seraya sujud kpd Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku! Inilah takbir mimpiku yg dahulu itu, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kpdku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merosakkan {hubungan} antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yg Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

101.~ Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kpdku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kpdku sebahagian takbir mimpi {ya Tuhanku} Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dlm keadaan Islam dan gabungkanlah aku dgn org-org yg soleh." { Yusuf : 87 ~ 101 } 

Yusuf menahan Benyamin sebagai Tahanan



Yusuf menerima saudara-saudaranya sebagai tamu selama tiga hari tiga malam. Setelah selesai masa bertamu bersiap-siaplah mrk utk pulang kembali ke negerinya, sesudah karung-karung mrk diisi dgn penuh {gandum} dam bhn-bhn makanan lain yg mrk perlukan.
Setelah berjabat tangan, meminta diri dr Yusuf, bergeraklah kafilah mrk menuju pintu gerbang ke luar kota. Tetapi sebelum kafilah sempat melewati batas kota, tiba-tiba beberapa pengawal istana yg berkuda mengejar mrk dan memerintah agar berhenti dan dilarang meneruskan perjlnan, sebelum diadakan pemeriksaan terhadap brg-brg mrk bawa. Para pengawal mengatakan bhw sebuah piala gelas minum raja telah hilang dan mungkin salah seorg drp mrk yg mencurinya.

Kafilah berhenti di tempat dan dgn hairan berkatalah jurucakap mrk: "Demi Allah kami dtg kemari bukannya utk mengacau dan sgt tidak mungkin bhw salah seorg drp kami akan mencuri piala itu. Kami adalah putera-putera Ya'qub pesuruh Allah. Kami sudah merasa berhutang budi kpd raja dan banyak berterimakasih atas bantuan yg telah diberikan kpd kami. Masakan kami akan membalas kebaikan hati raja dgn mencuri brg-brgnya? Namun utk membenarkan kata-kata kami, kami tidak berkeberatan karung-karung dan brg-brg kami dibongkar dan digeledah sepuas-puasnya. Dan bila ternyata ada salah seorg drp kami yg kedapatan piala itu di dlm kumpulan brg-brgnya, kami rela menyerahkannya kpd raja utk diberi ganjaran yg setimpal."

Penggeledahan dilakukan oleh para pengawal, brg-brg serta karung-karung diturunkan dari atas punggung unta, dibongkar dan diperiksa. Sejurus kemudian berteriaklah salah seorg pengawal dgn memegang piala di tangannya seraya berkata: "Inilah dia piala yg hilang."
Para anggota rombongan terkejut, mengangakan mulut, sambil memandang satu dgn yg lain kehairan-hairanan, seakan-akan masing-masing bertanya di dlm diri sendiri, gerangan musibah apakah yg menimpa mrk ini? sgt berat bahkan tidak mungkin, mrk akanpercaya bhw salah seorg dr rombongan bersaudara itu melakukan perbuatan yg akan mencemarkan nama baik mrk. Namun yg mrk saksikan dgn mata kepalanya masing-masing tidak dpt dimungkiri dan ditolak kebenarannya.

Bertanya pemimpin rombongan kpd pengawal, dr mana mrk dptkan piala itu. Mereka menujukan kpd salah satu bagasi, yg ternyata bhw bagasi itu adalah kepunyaan adik bongsu mrk Benyamin. MAka sesuai dgn persetujuan yg telah disepakati, ditahanlah Benyamin dan tidak diizinkan menyertai rombongan itu pulang.
Pada masa itu terbayanglah dihadapan mrk wajah Ya'qub ayah mrk, yg sedang buta dan mengidap penyakit krn tidak henti-hentinya mengenangkan dan mengingati Yusuf. Ayah yg dgn susah payah dan dgn rasa berat melepaskan Benyamin menyertai mrk ke Mesir krn khuatir berulangnya kembali tragedi Yusuf akan dialami oleh adik bongsunya Benyamin. Bagaimana harus mrk hadapi ayah mrk yg telah diberikan janji yg teguh atas nama Allah akan membawa Benyamin kembali? Dan apakah akan percaya ayah mrk bial diberitahu bhw Benyamin telah ditahan di Mesir krn mencuri piala raja? Tidakkah berita itu kelak akan menjadikan penyakit ayah mrk makin parah, bahkan mungkin akan membinasakannya dan mengakhiri hayatnya?

Selagi pertanya-pertanya itu berputar di dlm fikiran abg-abgnya, Benyamin termenung seorg diri, tidak berkata sepakat kata pun. Ia ternganga kehairanan, bagaimana piala itu boleh didpti di dlm bagasinya. PAdahal ia sesekali tidak merasa menyentuhnya. Ia ingin menolak tuduhan dan menyangkal dakwaan terhadap dirinya, namun akan merasa sia-sia belaka, bahkan akan menambah menjengkelkan para pengawak yg telah mengeluarkan piala dari bagasinya sebagai bukti yg nyata yg tidak dpt dibantah. Ia hanya berpasrah kpd Allah Yang Mengetahui bhw ia bersih dr tuduhan mencuri.

Anggota rombongan ramai-ramai mendatangi Yusuf, memohon kebijaksanaannya agar menerima salah seorg drp mrk utk menggantikan Benyamin sebagai tahanan. Berkata mrk: "Wahai Paduka Tuan! kami sedar bhw adik bongsu kami bersalah dan kami tidak dpt memungkiri kenyataan yg telah kami saksikan dgn mata kepala kami ketika piala diketemukan di dlm bagasinya. Akan tetapi memohon kebijaksanaan dan belas kasihan Tuan agar adik kami Benyamin meninggalkan Mesir dan sebagai gantinya Paduka Tuan dpt menuju salah seorg drp kami sebagai tahanan. Sebab bila rombongan kami tiba di tempat tanpa Benyamin, hal itu akan sgt menyedihkan ayah kami, bahkan mungkin dpt membinasakan jiwanya. Ayah kami yg sudah lanjut usia, hampir mencapai satu abad, berada dlm keadaan sakit, sejak kehinagan putera kesayangannya Yusuf. Adalah adik kami Benyamin ini yg menjadi penghibur hatinya yg dirundung duka dan sedih sepanjang hayatnya. Ia bahkan tidak mengizinkan kami membawanya kemari kalau tidak krn terpaksa telah berkurangnya persediaan gandum di rumah. Maka sangat kami harapkan belas kasihan Paduka Tuan kpd ayah kami dgn melepaskan Benyamin dan menahan salah seorg daripada kami sebagai gantinya."

Yusuf menolong permohonan abg-abgnya dan berpegang teguh pada persepakatan yg telah sama dipersetujui, bhw brg siapa kedapatan piala di dlm bagasinya akan ditahan, apa lagi menurut syariat Nabi Ya'qub bhw brg siapa yg mencuri maka hukumannya ialah si pencuri dijadikan hamba satu tahun lamanya.
Dlm permusyawaratan yg telah dilakukan oleh abg-abg Yusuf telah gagal memperoleh persetujuannya melepaskan Benyamin dari tahanan, berkatalah Yahudza, saudara tertua di antara mrk: "Aku tidak mempunyai muka utk mengadap ayah tanpa Benyamin. Kami telah mendurhakai ayah dgn melemparkan Yusuf ke dlm perigi sehinggakan menjadi ayah menderita sepanjang hayat dan kini akan menambahkan lagi penderitaan ayah dgn meninggalkan Benyamin seorg diri disini tanpa kami mengetahui nasib apa yg akan dialaminya sedang kami talah berjanji dan bersumpah akan membawanya kembali jika apa pun yg akan kami hadapi utk menjaga keselamatannya. Krnnya aku akan tinggal disini buat sementara dan tidak akan pulang ke rumah sebelum ayah memanggilku dan mengizinkanku kembali. Pergilah kamu segera pulang kembali dan ceritakanlah kpd ayah apa yg telah terjadi dgn sebenarnya dan bila ayah tidak mempercayaimu, disebabkan pengalamannya dgn Yusuf, maka biarlah ia menanya kpd kafilah-kafilah dan org -org yg telah menyaksikan peristiwa penggeledahan dgn mata kepala mrk sendiri di tempat kami ditahan.

Berangkatlah kafilah Ya'qub kembali ke tanah airnya dgn hanya terdiri dr sembilan org, meninggalkan di belakang mrk abg sulungnya Yahudza dan adik bongsunya Benyamin. Setiba mrk di rumah hanya dgn sembilan org dan menghadap ayahnya menceritakan apa yg telah terjadi pada diri Benyamin dan Yahudza. Nabi Ya'qub berkata seraya berpaling drp mereka dan mengusap dada: "Oh alangkah sedihnya hatiku krn hilangnya Yusuf yg masih terbayang wajahnya di depan mataku. Kini kamu tambah lagi penderitaanku dgn meninggalkan Benyamin di negeri org. Utk kedua kalinya kamu melanggar janjimu dan sumpahmu sendiri dan utk kedua kalinya aku kehilangan putera yg sgt aku sayangi dan hanya dirimu sendirilah yg memandang baik perbuatan itu. Semoga Allah memberi kesabaran kpdku dan mempertemukan ku kembali dgn anak-anakku semuanya."

Berkata putera-puteranya menjawab: "Wahai ayah! Demi Allah engkau akan mengidap penyakit yg berat dan akan binasalah engkau bila engkau terus menerus mengenangkan Yusuf dan tidak berusaha menghilangkan bayangannya dari fikiranmu."
Menjawab teguran putera-puteranya itu berucaplah Ya'qub: "Sesungguhnya hanya kpd Allah aku mengadukan nasibku, kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dr Allah apa yg kamu tidak mengetahuinya."
Kemudian , mengenai diri Benyamin yg ditahan oleh pengawal-pengawal kerajaan, maka sepeninggalan abg-abgnya, oleh Yusuf diberitahu bhw piala raja yg terdapat di dlm bagasinya, adalah perbuatan pengawal-pengawalnya yg memang sengaja diperintah oleh beliau utk diisikan ke dlm bagasi Benyamin itu dgn maksud menahannya tinggal bersamanya di dlm istana. Ia membesarkan hati adiknya dgn meramalkan bhw akan tiba kelak suatu saat di mana ia dgn adiknya dan seluruh keluarga akan bertemu dan berkumpul kembali.

Bacalah tentang isi cerita di atas ayat 70 sehingga 86 dari surah "Yusuf" yg bermaksud :~

"70.~ Maka tatkala telah disiapkan utk mrk bhn makanan mrk, Yusuf memasukkan piala tempat minum ke dlm karung saudaranya. kemudian berteriaklah seseorg yg menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah org-org yg mencuri".

71.~ Mrk menjawab sambil menghadap kpd penyeru-penyeru itu: "Brg apakah yg hilang drp kamu?"

72.~ Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yg dpt mengembalikannya akan memperoleh bhn makanan {seberat} beban unta, dan aku menjamin terhadapnya."

73.~ Saudara-saudara Yusuf menjawab: "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bhw kami dtg bukan utk membuat kerosakkan di negeri {ini} dan kami bukanlah org-org mencuri".

74.~ Mrk berkata: "Tetapi apakah balasan jikalau kamu betul-betul pendusta?"

75.~ Mrk menjawab: "Balasannya ialah pada siapa ditemukan {brg yg hilang} dlm karungnya, maka dia sendirilah balasannya". Demikianlah kami memberi pembalasan kpd org-org yg zalim.

76.~ Maka mulailah Yusuf memeriksa karung-karung mrk sebelum {memeriksa} karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dr karung saudaranya. Demikianlah Kami atur utk {mencapai} maksud Yusuf. Tiadalah patut Yusuf mneghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan darjat org yg Kami kehendaki, dan diatas tiap-tiap org yg berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.

77.~ Mrk berkata: "Jika ia mencuri maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kpd mrk. Dia berkata: "{Dlm hatinya} kamu lebih buruk kedudukanmu {sifat-sifatmu} dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu terangkan itu".

78.~ Mrk berkata: "Wahai Al-Aziz! Sesungguhnya ia mempunyai ayah yg sudah lanjut usianya, lantaran itu ambil salah seorg drp kami sebagai gantinya. Sesungguhnya kami melihat kamu termasuk org-org yg berbuat baik".

79.~ Berkata Yusuf: "Aku mohon perlindungan Allah drp menahan seorg kecuali org yg kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami, org-org yg zalim".

80.~ Maka tatkala mrk berputus asa drp {keputusan} Yusuf, mrk menyendiri sambil berunding dgn berbisik-bisik. Berkatalah yg tertua di antara mrk: "Tidakkah kamu mengetahui bhw sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji drp kami dgn nama Allah dan sebelum itu kamu telah mensia-siakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan kpdku. Dan Dia adalah hakim sebaik-baiknya".

81.~ " Kembalilah kpd ayahmu dan berkatalah: " Wahai ayah kami! Sesungguhnya anak kamu telah mencuri dan kami hanya menyatakan apa yg kami ketahui dan sesekali tidak dapat menjaga {mengetahui} barang yg ghaib.

82~ Dan tanyalah penduduk negeri yg kami berada di situ dan kafilah yg kami datang bersamanya dan sesungguhnya kami adalah org-org yg benar".

83.~ Ya'qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yg memandang baik perbuatan {yg buruk itu}. Maka kesabaran yg baik itulah {kesabaranku}. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mrk semua kpdku sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana'.

84.~ Dan Ya'qub berpaling dr mrk {anak-anaknya} seraya berkata: "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf. Dan kedua matanya menjadi putih krn kesedihan dan dia adalah seorg yg menahan amarahnya {terhadap anak-anaknya}.

85.~ Mrk berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidap penyakit yg berat atau termasuk org-org yg binasa".

86.~ Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kpd Allah aku mengadu kesusahan dan kesedihan hatiku, dan aku mengetahui dr Allah apa yg kamu tidak mengetahuinya".

Yusuf diangkat sebagai wakil raja Mesir



Raja Mesir yg telah banyak mendengar tentang Nabi Yusuf dr pelayannya, teman Nabi Yusuf dlm penjara, dr kesaksian wanita-wanita, tamu Zulaikha dlm jamuan makan dan dr Zulaikha sendiri, makin bertambah rasa hormatnya dan kagumnya terhadap Nabi Yusuf setelah berhadapan muka dan bercakap-cakap dgn beliau sekeluarnya dr penjara.
Kecerdasan otak Nabi Yusuf, pengetahuannya yg luas, kesabaran , kejujurannya, keramah-tamahannya dna akhlak serta budi pekerti luhurnya, menurut fikiran Raja akan sangat bermanfaat bagi kerajaannya bila Nabi Yusuf diserahi pimpinan negara dan rakyat. Maka kpd Nabi Yusuf dlm pertemuan pertamanya dgn Raja ditawarkan agar ia tinggal di istana mewakili Raja menyelenggarakan pemerintahan serta pengurusan negara serta memimpin rakyat Mesir yg diramalkan akan menghadapi masa-masa sukar dan sulit.

Nabi Yusuf tidak menolak tawaran Raja Mesir itu. Ia menerimanya asal saja kpdnya diberi kekuasaan penuh dlm bidang kewangan dan bidang pengedaran bhn makanan, krn menurut pertimbangan Nabi Yusuf, kedua bidang yg berkaitan antara satu sama lain itu merupakan kunci dari kesejahteraan rakyat dan kestabilan negara. Raja yg sudah mempunyai kepercayaan penuh terhadap diri Nabi Yusuf, terhadap kecerdasan otaknya, kejujuran serta kecekapannya menyetujui fikiran beliau dan memutuskan utk menyerahkan kekuasaannya kpd Nabi Yusuf dlm suatu upacara penobatan yg menurut lazimnya dan kebiasaan yg berlaku.

Pada hari penobatan yg telah ditentukan, yg dihadiri oleh para pembesarnegeri dan pemuka-pemuka masyarakat, Nabi Yusuf dikukuhkan sebagai wakil Raja, dgn mengenakan pakaian kerajaan dan di lehernya dikalung dgn kalung emas, kemudian raja di hadapan para hadiri melepaskan cincin dari jari tangannya lalu dipasangkannya ke jari tangan Nabi Yusuf, sebagai tanda penyerahan kekuasaan kerajaan.
Setelah selesai penobatan dan serah terima jabatan Nabi Yusuf A.S. maka Raja Mesir berkenan utk mengahwinkan Yusuf dgn Zulaikha {Ra'il} janda majikannya yg telah mati ketika Nabi Yusuf A.S. masih dlm penjara.

Kemudian setelah Nabi Yusuf bergaul dgn isterinya ia berkata:" Tidakkah ini lebih baik drp apa yg anda kehendaki dahulu itu." Jawab Zulaikha {Raa'il}: "Wahai org yg jujur baik, jangan mencelaku. Anda mengetahui bhw aku dahulu sedemikian muda dan cantik, dlm keadaan serba mewah, sedang suamiku lemah, tidak dpt memuaskan isteri dan dijadikan oleh Allah sedemikian tampannya, maka aku kalah dgn hawa nafsuku". Demikianlah keadaannya, krn itu Nabi Yusuf A.S. masih bertemu dgn Zulaikha dlm keadaan gadis, dan mendpt dua org putera drpnya, Ifratsim dan Minsya bin Yusuf.

Demikianlah rahmat dan kurniaan Tuhan yg telah memberi kedudukan tinggi dan kerajaan besar kpd hamba-Nya Nabi Yusuf setelah mengalami beberapa penderitaan dan ujian yg berat, yg dimulai dgn pelemparannya ke dlm sebuah perigi oleh saudara-saudaranya sendiri, kemudian dijual-belikannya sebagai hamba dlm suatu penawaran umum dan pada akhirnya setelah ia mulai merasa ketenangan hidup di rumah Ketua Polis Mesir datanglah godaan dan fitnahan yg berat bagi dirinya di mana nama baiknya dikaitkan dgn suatu perbuatan maksiat yg menyebabkan ia meringkok dlm penjara selama bertahun-tahun.

Sebagai penguasa yg bijaksana, Nabi Yusuf memulakan tugasnya dgn mengadakan lawatan ke daerah-daerah yg termasuk dlm kekuasaannya utk berkenalan dgn rakyat jelata serta daerah yg diperintahnya dari dekat, sehingga segala rancangan dan peraturan yg akan diadakan dpt memenuhi keperluan dan sesuia dgn iklim dan keadaan daerah.
Dlm masa tujuh tahun pertama Nabi Yusuf menjalankan pemerintahan di Mesir, rakyat merasakan hidup tenteram , aman dan sejahtera. Barang-barang keperluan cukup terbahagi merata dijangkau oleh semua lapisan masyrakat tanpa terkecuali. Dlm pada itu Nabi Yusuf tidak lupa akan peringatan yg terkandung dlm mimpi Raja Mesir, bhw akan dtg masa tujuh tahun yg sukar dan sulit. Maka utk menghadapi masa itu, Nabi Yusuf mempersiapkan gudang dan kepuk-kepuk bagi penyimpanan bhn mknan utk musim kemarau yg akan dtg.

Berkat pengurusan yg bijaksana dr Nabi Yusuf, maka setelah masa hijau dan subur berlalu dan masa kemarau kering tiba, rakyat Mesir tidak sampai mengalami krisi makanan atau derita kelaparan. Persediaan bhn mknan yg dihimpun di waktu masa hijau dan subur dpt mencukupi keperluan rakyat selama masa kering, bahkan masa dapat menolong masyarakat Mesir yg sudah kekurangan bhn makanan dan menghadapi bahaya kelaparan. 

Kisah pengangkatan Nabi Yusuf sebagai penguasa Mesir diceritakan dlm Al-Quran dlm surah "Yusuf" ayat 54 sehingga ayat 57 yg berbunyi sebagai berikut:~

"54.~ Dan Raja berkata: "Bawalah Yusuf kpdku, agar aku memilih dia sebagai org yg rapat kpdku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dgn dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu {mulai hari ini menjadi seorg yg berkedudukkan tinggi lagi dipercayai pd sisi kami}". 

55.~ Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara {Mesir} sesungguhnya aku adalah org yg pandai menjaga lagi berpengetahuan". 

56.~ Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kpd Yusuf di negeri Mesir {dia berkuasa penuh} pergi menuju ke mana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kpd sesiapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak mensia-siakan pahala org-org yg berbuat baik. 

57.~ Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik bagi org-org beriman dan selalu bertakwa." {Yusuf : 54 ~ 57 } 

Yusuf dibebaskan dari penjara



Pada suatu hari berkumpullah di istana raja Mesir, para pembesar, penasihat dan para arif bijaksana yg sengaja diundang oelh utk memberi takbir mimpi yg telah merunsingkan dan menakutkan hatinya. Ia bermimpi seakan-akan melihat tujuh ekor sapi betina lain yg kurus-kurus. Disamping itu ia melihat pula dlm mimpinya tujuh butir gandum hijau disamping tujuh butir yg lain kering.
Tidak seorg drp. pembesar-pembesar yg didatangkan itu yg dapat memberi tafsiran takbir bagi mimpi Raja bahkan sebahagian drp mrk menganggapkannya sebagai mimpi kosong yg tiada bererti dan menganjurkan kpd Raja melupakan saja mimpi itu dan menghilangkannya dari fikirannya.

Pelayan Raja, pemuda teman Yusuf dlm penjara, pada masa pertemuan Raja dgn para tetamunya, lalu teringat olehnya pesan Nabi Yusuf kpdnya sewaktu ia akan dikeluarkan dari penjara dan bhw takbir yg diberikan oleh Nabi Yusuf bagi mimpinya adalah tepat, telah terjadi sebagaimana telah ditakdirkan. Ia lalu memberanikan diri menghampiri Raja dan berkata:" Wahai Paduka Tuanku! Hamba mempunyai seorg teman kenalan di dlm penjara yg pandai menakbirkan mimpi. Ia adalah seorg yg cekap, ramah dan berbudi pekerti luhur. Ia tidak berdosa dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia dipenjara hanya atas fitnahan dan tuduhan palsu belaka. Ia telah memberi takbir bagi mimpiku sewaktu hamba berada dlm tahanan bersamanya dan ternyata takbirnya tepat dan benar sesuai dgn apa yg hamba alami. Jika Paduka Tuan berkenan, hamba akan pergi mengunjunginya di penjara utk menanyakan dia tentang takbir mimpi Paduka Tuan."

Dgn izin Raja, pergilah pelayan mengunjungi Nabi Yusuf dlm penjara. Ia menyampaikan kpd Nabi Yusuf kisah mimpinya Raja yg tidak seorg pun drp anggota kakitangannya dan para penasihatnya dpt memberikan takbir yg memuaskan dan melegakan hati majikannya. Ia mengatakan kpd Nabi Yusuf bhw jika Raja dpt dipuaskan dgn pemberian bagi takbir mimpinya, mungkin sekali ia akan dikeluarkan dari penjara dan dgn demikian akan berakhirlah penderitaan yg akan dialami bertahun-tahun dlm kurungan.

Berucaplah Nabi Yusuf menguraikan takbirnya bagi mimpi Raja:" Negara akan menghadapi masa makmur, subur selama tujuh tahun, di mana tumbuh-tumbuhan dan semua tanaman gandum, padi dan sayur mayur akan mengalami masa menuai yg baik yg membawa hasil makanan berlimpah-ruah, kemudian menyusuk musim kemarau selama tujuh tahun berikutnya dimana sungai Nil tidak memberi air yg cukup bagi ladang-ladang yg kering, tumbuh-tumbuhan dan tanaman rosak dimakan hama ssedang persediaan bahan makanan, hasil tuaian tahun-tahun subur itu sudah habis dimakan. Akan tetapi, Nabi Yusuf melanjutkan keterangannya, setelah mengalami kedua musim tujuh tahun itu akan tibalah tahun basah di mana hujan akan turun dgn lebatnya menyirami tanah-tanah yg kering dan kembali menghijau menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan yg lazat yg dpt diperah utk diminum."

" Maka jika takbirku ini menjadi kenyataan ," Nabi Yusuf berkata lebih lanjut," seharusnya kamu menyimpan baik-baik apa yg telah dihasilkan dlm tahun-tahun subur, serta berjimat dlm pemakaiannya utk persiapan menghadapi masa kering, agar supaya terhindarlah rakyat dari bencana kelaparan dan kesengsaraan."
Raja setelah mendengar dari pelayannya apa yg diceritakan oleh Nabi Yusuf tentang mimpinya merasakan bhw takbir yg didengarkan itu sgt masuk akal dan dpt dipercayai bhw apa yg telah diramalkan oleh Yusuf akan menjadi kenyataan. Ia memperoleh kesan bhw Yusuf yg telah memberi takbir yg tepat itu adalah seorg yg pandai dan bijaksana dan akan sgt berguna bagi negara jikaia didudukkan di istana menjadi penasihat dan pembantu kerajaan. Maka disuruhnyalah kembali si pelayan ke penjara utk membawa Yusuf menghadap kpdnya di istana.

Nabi Yusuf yg sudah cukup derita hidup sebagai org tahanan yg tidak berdosa, dan ingin segera keluar dari kurungan yg mencekam hatinya itu, namun ia enggan keluar dari penjara sebelum peristiwanya dgn isteri Ketua Polis Negara dijernihkan lebih dahulu dan sebelum tuduhan serta fitnahan yg ditimpakan ke atas dirinya diterangkan kepalsuannya. Nabi Yusuf ingin keluar dari penjara sebagai org yg suci bersih dan bhw dosa yg diletakkan kpd dirinya adalah fitnahan dan tipu-daya yg bertujuan menutupi dosa isteri Ketua Polis Negara sendiri.

Raja Mesir yg sudah banyak mendengar tentang Nabi Yusuf dan terkesan oleh takbir yg diberikan bagi mimpinya secara terperinci dan menyeluruh makin merasa hormat kpdnya, mendengar tuntutannya agar diselesaikan lebih dahulu soal tuduhan dan fitnahan yg dilemparkan atas dirinya sebelum ia dikeluarkan dari penjara. Hal mana menurut fikiran Raja menandakan kejujurannya, kesucian hatinya dan kebesaran jiwanya bhw ia tidak ingin dibebaskan atas dasar pengampunan tetapi ingin dibebaskan krn ia bersih dan tidak bersalah serta tidak berdosa.

Tuntutan Nabi Yusuf diterima oleh Raja Mesir dan segera dikeluarkan perintah mengumpulkan para wanita yg telah menghadiri jamuan makan Zulaikha dan terhiris hujung jari tangan masing-masing ketika melihat wajahnya. Di hadapan Raja mereka menceritakan tentang apa yg mrk lihat dan alami dlm jamuan mkn itu serta percakapan dan soal jawab yg mrk lakukan dgn Nabi Yusuf. Mrk menyatakan pesan mrk tentang diri Nabi Yusuf bhw ia seorg yg jujur, soleh, bersih dan bukan dialah yg salah dlm peristiwanya dgn Zulaikha. Zulaikha pun dalam pertemuan itu, mengakui bhw memang dialah yg berdosa dalam peristiwanya dgn Yusuf dan dialah yg menganjurkan kpd suaminya agar memenjarakan Yusuf utk memberikan gambaran palsu kpd masyarakat bhw dialah yg salah dan bhw dialah yg memperkosa kehormatannya.

Hasil pertemuan Raja dgn para wanita itu di umumkan agar diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan dgn demikian terungkaplah tabir yg meliputi peristiwa Yusuf dan Zulaikha. Maka atas, perintah Raja, dikeluarkanlah Nabi Yusuf dari penjara secara hormat, bersih dari segala tuduhan. Ia pergi langsung ke istana Raja memenuhi undangannya. 

Bacalah isi cerita ini dlm Al-Quran surah "Yusuf" ayat 43 sehingga ayat 53 :~

"43.~ Raja berkata {kpd org-org terkemuka dr kaumnya}: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yg kurus-kurus dan tujuh butir {gandum} yg hijau dan tujuh butir lainnya yg kering. Hai org-org yg terkemuka, terangkanlah kpdku tentang takbir mimpiku itu, jika kamu dapat menakbirkan mimpi." 

44.~ Mrk menjawab: "{Itu} adalah mimpi-mimpi yg kosong dan kami sesekali tidak tahu menakbirkan mimpi". 

45.~ Dan berkatalah org yg selamat di antara mrk berdua dan teringat {kpd Yusuf} sesudah beberapa waktu lamanya; "Aku akan memberitakan kpdmu tentang {org yg pandai} menakbirkan mimpi itu, maka utuslah aku {kpdnya} ". 

46.~ {Setelah pelayan itu berjumpa dgn Yusuf ia berseru}: " Yusuf, hai org yg sgt dpt dipercaya, terangkanlah kpd kami tentang tujuh ekor sapi yg gemuk-gemuk yg dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yg kurus-kurus dan tujuh butir {gandum} yg hijau dan {tujuh} lainnya yg kering agar aku kembali kpd org-org itu, agar mrk mengetahuinya". 

47.~ Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun {lamanya} sebagaimana biasa maka apa yg kamu tuai hendaklah kamu biarkan di butirnya kecuali sedikit utk kamu makan. 

48.~ Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yg amat sulit, yg menghabiskan apa yg kamu simpan utk menghadapinya {tahun sulit} kecuali sedikit dari {benih gandum} yg kamu simpan. 

49.~ Kemudian setelah itu akan datang tahun yg padanya manusia diberi hujan {dgn cukup} dan di masa mrk memeras anggur". 

50.~ Raja berkata: "Bawalah dia kpdku". Maka tatakala utusan itu datang kpd Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kpd tuanmu dan tanyakanlah kpdnya bagimana halnya wanita-wanita yg telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mrk". 

51.~ Raja berkata: "{kpd wanita-wanita itu}, Bagaimana keadaan kamu ketika kamu menggoda Yusuf utk menundukkan dirinya {kpdmu}?" Mrk berkata: "Maha sempurnalah Allah, kami tidak mengetahui sesuatu keburukkan drpnya". Berkata {Zulaikha} isteri Al-Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yg menggodanya utk menundukkan dirinya {kpdku} dan sesungguhnya dia termasuk org-org yg benar". 

52.~ Yusuf berkata: "Yang demikian itu agar dia {Al-Aziz} mengetahui bhw sesungguhnya aku tidak berkhianat kpdnya di belakangnya, dan bhwsanya Allah tidak meredhai tipu daya org-org yg berkhianat. 

53.~ dan aku tidak membebaskan diriku {dari kesalahan}, krn sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kpd kejahatan, kecuali nafsu yg diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". {Yusuf : 43~53} 

Yusuf dalam penjara



Yusuf di masukkan ke dlm penjara bukannya krn ia telah melakukan kesalahan atau kejahatan, tetapi krn sewenang-wenangnya penguasa yg memenjarakannya utk menutupi dosanya sendiri dgn menempelkan dosa itu kpd org yg dipenjarakan. Akan tetapi bagi Nabi Yusuf, penjara adalah tempat yg aman utk menghindari segala godaan dan tipu daya yg akan menjerumuskannya ke dlm kemaksiatan dan perbuatan mungkar. Bagi Yusuf hidup di dlm sebuah penjara yg gelap dan sempit, dimana gerak bandanya dan pandangan matanya dibatasi, adalah lebih baik dan lebih disukai drp hidup di alam bebas di mana jiwanya tertekan dan hatinya tidak merasa aman dan tenteram. Di dlm penjara Yusuf dpt membulatkan fikirannya dan jiwanya beribadah dan menyembah kpd Allah.

Disamping itu ia dpt melakukan dakwah di dlm penjara, memberi bimbingan dan nasihat kpd pesalah, agar mrk yg telah berdosa melakukan kejahatan, bertaubat dan kembali menjadi org-org yg baik, sedang kpd tahanan yg tidak berdosa yg menjadi korban perbuatan penguasa yg sewenang-wenang dihiburkna agar mrk bersabar dan bertakwa, bertawakkal serta beriman memohon kpd Allah mengakhiri penderitaan dan kesengsaraan mrk.
Bersama dgn Yusuf, dipenjarakan pula dua org pegawai istana Raja dgn tujuan hendak meracunkan Raja atas perintah dan dgn kerjasama dgn pihak musuh istana. Dua pemuda pegawai yg dipenjara itu, seorg penjaga gudang mknan dan seorg sebagai pelayan meja istana.

Pada suatu hari pagi datanglah kedua pemuda tahanan itu ke tempat Nabi Yusuf mengisahkan bhw mrk telah mendpt mimpin. Si pelayan melihat ia seakan-akan berada di tengah sebuah kebun anggur memegang gelas, seperti gelas yg sering diguna minumkan oleh Raja, majikannya lalu diisinya gelas itu dgn perahan buah anggur. Sedang pemuda penjaga gudang melihat dlm mimpinnya seolah-olah mendukung di atas kepalanya sebuah keranjang yg berisi roti, roti mana disambar oleh sekelompok burung dan di bawanya terbang. Kedua pemuda tahanan itu mengharapkan dari Nabi Yusuf agar memberi tafsiran bagi mimpi mrk itu.

Nabi Yusuf yg telah dikurniai kenabian dan ditugaskan oleh Allah menyampaikan risalah-Nya kpd hamba-hamba-Nya memulai dakwahnya kpd kedua pemuda yg datang menanyakan tafsiran mimpinnya, mengajak mrk beriman kpd Allah Yangg Maha Esa, meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala yg mrk ada-adakan sendiri dgn memberi nama-nama kpd berhala-berhala itu sesuka hati mrk. Utk membuktikan kpd kedua pemuda itu bhw ia adalah seorg Nabi dan pesuruh Allah, berkata Nabi Yusuf:" Aku tahu dan dapat menerangkan kpd kamu, makanan apa yg akan kamu terima, apa jenisnya dan berapa banyaknya demikian pula jenisnya dan macam mana minuman yg akan kamu terima.

Demikian pula dapat aku memberi tafsiran bagi mimpi seorg termasuk kedua mimpimu. Itu semua adalah ilmu yg dikurniakan oleh Allah kpdku. Aku telah meninggalkan agama org-org yg tidak beriman kpd Allah dan mengingkari adanya hari kiamat kelak. Aku telah mengikuti agama bapa-bapaku, Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub. Tidaklah sepatutnya kami menyekutukan sesuatu bagi Allah yg telah mengurniakan rahmat dan nikmat-Nya atas kami dan atas manusia seluruhnya tetapi kebanyakkan manusia tidak menghargai nikmat Allah itu dan tidak mensyukuri-Nya. Cubalah fikirkan wahai teman-temanku dlm penjara mana yg lebih baik dan lebih masuk akal, penyembahan kpd beberapa tuhan yg berbeza-beza atau penyembahan kpd Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Perkasa? Tuhan telah memerintahkan janganlah kamu menyembahkan selain drp Dia. Itulah agama yg benar dan lurus, tetapi banyak org tidak mengetahui dan tidak mahu mengerti."

" Adapun mengenai mimpimu", Nabi Yusuf melanjutkan ceritanya," Maka takbirnya bhw engkau, wahai pemuda pelayan, segera akan dikeluarkan dari penjara dan akan dipekerjakan kembali seperit sedia kala, sedangkan engkau wahai pemuda penjaga gudang akan dihukum mati dgn disalib dan kepalamu akan menjadi makan burung-burung yg mematuknya. Demikianlah takbir mimpimu yg telah menjadi hukum Allah bagi kamu berdua."
Berkata Nabi Yusuf selanjutnya kpd pemuda yg diramalkan akan keluar dari penjara:" Wahai temanku, pesanku kpdmu, bila engkau telah keluar dan kembali bekerja di istana sebutlah namaku dihadapan Raja, majikanmu. Katalah kepadanya bhw aku dipenjarakan sewenang-wenangnya, tidak berdosa dan tidak bersalah. Aku hanya dipenjara utk kepentingan menyelamatkan nama keluarga Ketua Polis Negara dan atas anjuran isterinya belaka. Jangalah engkau lupakan pesananku ini, wahai temanku yg baik."

Kemudian, maka sesuai dgn takbir Nabi Yusuf, selang tidak lama keluarlah surat pengampunan Raja bagi pemuda pelayan dan hukuman salib bagi pemuda penjaga gudang dilaksanakan. Akan tetapi pesanan Nabi Yusuf kpd pemuda pelayan, tidak disampaikan kpd Raja setelah ia diterima kembali bekerja di istana. Syaitan telah menjadikannya lupa setelah ia menikmati kebebasan dr penjara dan dgn demikian tetaplah Nabi Yusuf berada di penjara beberapa tahun lamanya, penghibur para tahanan yg tidak berdosa dan mendidik serta berdakwah kpd tahanan yg telah bersalah melakukan kejahatan dan perbuatan -perbuatan yg buruk, agar mrk menjadi org-org yg baik dan bermanfaat bagi sesama manusia dan menjadi hamba-hamba Allah yg beriman dan bertauhid. 

Isi cerita ini ada tersebut di dlm Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 36 sehingga ayat 42 :~

"36.~ Dan bersama dgn dia masuk pula ke dlm penjara dua org pemuda. Berkatalah salah seorg di antara keduanya:" Sesungguhnya aku bermimpi, bhw aku memerah anggur." Dan yg lain berkata:" Sesungguhnya aku bermimpi bhw aku membawa roti di atas kepalaku dan sebahagiannya dimakan burung." Beritakan kpd kami takbirnya, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk org-org yg pandai {menakbir mimpi}. 

37.~ Yusuf berkata:" Sebelum sampai kpd kamu berdua makanan yg akan diberikan kpdmu melainkan aku telah dpt menerangkan jenis makanan itu sebelum makanan itu sampai kpdmu. Yang demikian itu adalah sebahagian dari apa yg diajarkan oleh Tuhanku kpdku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama org-org yg tidak beriman kpd Allah, sedang mrk ingkar kpd hari kemudian. 

38.~ Dan aku mengikuti agama bapa-bapaku, iaitu Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami {para nabi} mempersekutukan sesuatu apa pun dgn Allah. Yang demikian itu adalah dari kurniaan Allah kpd kami dan kpd manusia seluruhnya, tetapi kebanyakkan manusia itu tidak mensyukurinya. 

39.~ Hai kedua temanku dlm penjara, manakah yg baik, tuhan-tuha yg bermacam-macam itu ataukah allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? 

40.~ Kamu tidak menyembah yg selain Allah melainkan hanya {menyembah nama-nama yg kamu dan nenek moyang kamu membuat-buatnya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yg lurus tetapi kebanyakkan manusia tidak mengetahui. 

41.~ Hai kedua temanku dlm penjara adapun salah seorg diantara kamu berdua akan memberi minum tuannya dgn arak adapun yg seorg lagi maka ia akan disalib lalu burung memakan sebahagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkarayg kamu berdua menanyakannya {kepadaku}". 

42.~ Dan Yusuf berkata kpd org yg diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua:" Terangkanlah keadaanku kpd tuanmu". Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan {keadaan Yusuf} kepada tuannya. Krn itu tetaplah dia {Yusuf} dlm penjara beberapa tahun lamanya." {Yusuf : 36 ~ 42}

Yusuf dan godaan Nyonya Futhifar



Yusuf hidup tenang dan tenteram di rumah Futhifar, Ketua Polis Mesir, sejak ia menginjakkan kakinya di rumah itu. Ia mendpt kepercayaan penuh dari kedua majikannya, suami-isteri, mengurus rumah-tangga mereka dan melaksanakan perintah dan segala keperluan mrk dgn sesungguh hati, ikhlas dan kejujuran, tiada menuntut upah dan balasan atas segala tenaga dan jerih payah yg dicurahkan utk kepentingan keluarga. Ia menganggap dirinya di rumah itu bukan sebagai hamba bayaran, tetapi sebagai seorg drp anggota keluarga. demikian pula anggapan majikannya, suami-isteri terhadap dirinya.

Ketenangan hidup dan kepuasan hati yg diperdpt oleh Yusuf selama ia tinggal di rumah Futhifar, telah mempengaruhi kesihatan dan pertumbuhan tubuhnya. Ia yg telah dikurnai oleh Tuhan kesempurnaan jasmani dgn kehidupan yg senang dan empuk di rumah Futhifar, makin terlihat tambah segar wajahnya, tambah elok parasnya dan tambah tegak tubuhnya, sehingga ia merupakan seorg pemuda remaja yg gagah perkasa yg menggiurkan hati setiap wanita yg melihatnya, tidak terkecuali isteri Futhifar, majikannya sendiri, bahkan bukan tidak mungkin bhw ia akan menjadi rebutan lelaki, andai kata ia hidup di kota Sadum di tengah-tangah kaum Nabi Luth ketika itu.

Pengaulan hari-hari di bawah satu atap rumah antara Yusuf pemuda remaja yg gagah perkasa dan Nyonya Futhifar, seorg wanita muda cantik dan ayu, tidak akan terhindar dari risiko terjadinya perbuatan maksiat, bila tidak ada kekuatan iman dan takwa yg menyekat hawa nafsu yg ammarah bissu. Demikian lah akan apa yg terjadi terhadap Yusuf dan isteri Ketua Polis Mesir.
Pada hari-hari pertama Yusuf berada di tengah-tengah keluarga , Nyonya Futhifar tidak menganggapnya dan memperlakukannya lebih dari sebagai pembantu rumah yg cekap, tangkas, giat dan jujur, berakhlak dan berbudi pekerti yg baik. Ia hanya mengagumi sifat-sifat luhurnya itu serta kecekapan dan ketangkasan kerjanya dlm menyelesaikan urusan dan tugas yg pasrahkan kpdnya. Akan tetapi memang rasa cinta itu selalu didahului oleh rasa simpati.

Simpati dan kekaguman Nyonya Futhifar terhadap cara kerja Yusuf, lama-kelamaan berubah menjadi simpati dan kekaguman terhadap bentuk banda dan paras mukanya. Gerak-geri dan tingkah laku Yusuf diperhatika dari jauh dan diliriknya dgn penuh hati-hati. Bunga api cinta yg masih kecil di dlm hati Nyonya Futhifar terhadap Yusuf makin hari makin membesar dan membara tiap kali ia melihat Yusuf berada dekatnya atau mendengar suaranya dan suara langkah kakinya. Walaupun ia berusaha memandamkan api yg membara di dadanya itu dan hedak menyekat nafsu berahi yg sedang bergelora dlm hatinya, utk menjaga maruahnya sebagai majikan dan mepertahankan sebagai isteri Ketua Polis, namun ia tidak berupaya menguasai perasaan hati dan hawa nasfunya dgn kekuatan akalnya. Bila ia duduk seorg diri, maka terbayanglah di depan matanya akan paras Yusuf yg elok dan tubuhnya yg bagus dan tetaplah melekat bayangan itu di depan mata dan hatinya, sekalipun ia berusaha utk menghilangkannya dgn mengalihkan perhatiannya kpd urusan dan kesibukan rumahtangga. Dan akhirnya menyerahlah Nyonya Futhifar kpd kehendak dan panggilan hati dan nafsunya yg mnedpt dukungan syaitan dan iblis dan diketepikanlahnya semua pertimbangan maruah, kedudukan dan martabat serta kehormatan diri sesuai dgn tuntutan dgn akal yg sihat.

Nyonya Futhifar menggunakan taktik, mamancing-mancing Yusuf agar ia lebih dahulu mendekatinya dan bukannya dia dulu yg mendekati Yusuf demi menjaga kehormatan dirinya sebagai isteri Ketua Polis. Ia selalu berdandan dan berhias rapi, bila Yusuf berada di rumah, merangsangnya dgn wangi-wangian dan dgn memperagakan gerak-geri dan tingkah laku sambil menampakkan, seakan-akan dgn tidak sengaja bahagian tubuhnya yg biasanya menggiurkan hati org lelaki.

Yusuf yg tidak sedar bhw Zulaikha, isteri Futhifar, mencintai dan mengandungi nafsu syahwat kpdnya, menganggap perlakuan manis dan pendekatan Zulaikha kpdnya adalah hal biasa sesuai dgn pesanan Futhifar kpd isterinya ketika dibawa pulang dari tempat perlelongan. Ia berlaku biasa sopan santun dan bersikap hormat dan tidak sedikit pun terlihat dr haknya sesuatu gerak atau tindakan yg menandakan bhw ia terpikat oleh gaya dan aksi Zulaikha yg ingin menarik perhatiannya dan mengiurkan hatinya. Yusuf sebagai calon Nabi telah dibekali oleh Allah dgn iman yg mantap, akhlak yg luhur dan budi pekerti yg tinggi. Ia tidak akan terjerumus melakukan sesuatu maksiat yg sekaligus merupakan perbuatan atau suatu tindakan khianat terhadap org yg telah mempercayainya memperlakukannya sebagai anak dan memberinya tempat di tengah-tengah keluarganya.

Sikap dingin dan acuh tak acuh dari Yusuf terhadap rayuan dan tingkah laku Zulaikha yg bertujuan membangkitkan nafsu syahwatnya menjadikan Zulaikha bahkan tambah panas hati dan bertekad dkan berusaha terus sampai maksudnya tercapai. Jika aksi samar-samar yg ia lakukan tetap tidak dimengertikan oleh Yusuf Yg dianggapkannya yg berdarah dingin itu, maka akan dilakukannya secara berterus terang dan kalau perlu dgn cara paksaan sekalipun.

Zulaikha , tidak tahan lebih lama menunggu reaksi dari Yusuf yg tetap bersikap dingin , acuh tak acuh terhadap rayuan dan ajakan yg samar-samar daripadanya. Maka kesempatan ketika si suami tidak ada di rumah, masuklah Zulaikha ke bilik tidurnya seraya berseru kpd Yusuf agar mengikutinya. Yusuf segera mengikutinya dan masuk ke bilik di belakang Zulaikha, sebagaimana ia sering melakukannya bila di mintai pertolongannya melakukan sesuatu di dlm bilik. 

Sekali-kali tidak terlintas dalm fikirannya bhw perintah Zulaikha kali itu kpdnya utk masuk ke biliknya bukanlah perintah biasa utk melekukan sesuatu yg biasa diperintahkan kpdnya. Ia baru sedar ketika ia berad di dlm bilik, pintu dikunci oleh Zulaikha, tabir disisihkan seraya berbaring berkatalah ia kpd Yusuf: " Ayuh, hai Yusuf! Inilah aku sudah siap bagimu, aku tidak tahan menyimpan lebih lama lagi rasa rinduku kpd sentuhan tubuhmu. Inilah tubuhku kuserahkan kpdmu, berbuatlah sekehendak hatimu dan sepuas nafsumu."

Seraya memalingkan wajahnya ke arah lain, berkatalah Yusuf:" Semoga Allah melindungiku dari godaan syaitan. Tidak mungkin wahai tuan puteriku aku akan melakukan maksiat dan memenuhi kehendakmu. Jika aku melakukan apa yg tuan puteri kehendaki, maka aku telah mengkhianati tuanku, suami tuan puteri, yg telah melimpahkan kebaikannya dan kasih sayangnya kpdku. 

Kepercayaan yg telah dilimpahkannya kpdku, adalah suatu amanat yg tidak patut aku cederai. Sesekali tidak akanku balas budi baik tuanku dgn perkhianatan dan penodaan nama baiknya. Selain itu Allah pun akan murka kpdku dan akan mengutukku bila bila aku lakukan apa yg tuan puteri mintakan daripadaku. Allah Maha Mengetahui segala apa yg diperbuat oleh hambanya.

Segera mata Zulaikha melotot dan wajahnya menjadi merah, tanda marah yg meluap-luap, akibat penolakan Yusuf tehadap ajaknya. Ia merasakan dirinya dihina dan diremehkan oleh Yusuf dgn penolakannya, yg dianggapnya suatu perbuatan kurang ajar dari seorg pelayan terhadap majikannya yg sudah merendahkan diri, mengajaknya tidur bersama, tetapi ditolak mentah-mentah. Padhal tidak sedikit pembesar pemerintah dan org-org berkedudukan telah lama merayunya dan ingin sekali menyentuh tubuhnya yg elok itu, tetapi tidak dihiraukan oleh Zulaikha.

Yusuf melihat mata Zulaikha yg melotot dan wajahnya yg menjadi merah, menjadi takut akan terjadi hal-hal yg tidak diinginkan, dan segera lari menuju pintu yg tertutup, namun Zulaikha cepat-cepat bangun dari ranjangnya mengejar Yusuf yg sedang berusaha membuka pintu, ditariknyalah kuat-kuat oleh Zulaikha bahagian belakang kemejanya sehingga terkoyak. Tepat pada masa mereka berada di belakang pintu sambil tarik menarik, datanglah Futhifar mendapati mrk dlm keadaan yg mencurigakan itu.

Dgn tiada memberi kesempatan Yusuf membuka mulut, berkatalah Zulaikha cepat-cepat kpd suaminya yg masih berdiri tercengang memandang kpd kedua org kepercayaan itu:" Inilah dia Yusuf , hamba yg engkau puja dan puji itu telah berani secara kurang ajar masuk ke bilikku dan memaksaku memenuhi nafsu syahwatnya. Berilah ia ganjaran yg setimpal dgn perbuatan biadabnya. Org yg tidak mengenal budi baik kami ini harus dipenjarakan dan diberika seksaan yg pedih."

Yusuf mendengar laporan dan tuduhan palsu Zulaikha kpd suaminya, tidak dpt berbuat apa-apa selain memberi keterangan apa yg terjadi sebenarnya. Berkatalah ia kepada majikannya, Futhifar:" Sesungguhnya dialah yg menggodaku, memanggilkan aku ke biliknya, lalu memaksaku memenuhi nafsu syahwatnya. Aku menolak tawarannya itu dan lari menyingkirinya, namun ia mengejarku dan menarik kemejaku dari belakang sehingga terkoyak."

Futhifar dlm keadaan bingung. Sipakah diantara kedua org yg benar? Yusufkah yg memang selama hidup bersama dirumahnya belum pernah berkata dusta, atau Zulaikhakah yg dlm fikirannya tidak mungkin akan mengkhianatinya? Dlm keadaan demikian itu tibalah sekonyong-konyong seorg dr keluarga Zulaikha, iaitu saudaranya sendiri yg dikenal bijaksana, pandai dan selalu memberi pertimbangan yg tepat bila dimintai fikiran dan nasihatnya. Atas permintaan Futhifar utk memberinya pertimbangan dlm masalah yg membingungkan itu, berkatalah saudaranya:" Lihatlah, bila kemeja Yusuf terkoyak bahgian belakangnya, maka ialah yg benar dan isterimu yg dusta. Sebaliknya bila koyak kemejanya di bahagian hadapan maka dialah yg berdusta dan isterimu yg berkata benar."

Berkatalah Futhifar kpd isterinya setelah persoalannya menjadi jelas dan tabir rahsianya terungkap:" Beristighfarlah engkau hai Zulaikha dan mohonlah ampun atas dosamu. Engkau telah berbuat salah dan dusta pula utk menutupi kesalahanmu. Memang yg demikian itu adalah sifat-sifat dan tipu daya kaum wanita yg sudah kami kenal.

" Kemudian berpalinglah dia mengadap Yusuf dan berkata kpdnya:

" Tutuplah rapat-rapat mulutmu wahai Yusuf, dan ikatlah lidahmu, agar masalah ini akan tetap menjadi rahsia yg tersimpan sekeliling dinding rumah ini dan jangan sesekali sampai keluar dan menjadi rahsia umum dan buah mulut masyarakat. Anggap saja persoalan ini sudah selesai sampai disini."

Ada sebuah peribahasa yg berbunyi:
" Tiap rahsia yg diketahui oleh dua org pasti tersiar dan diketahui oleh org ramai." Demikianlah juga peristiwa Zulaikha dgn Yusuf yg dgn ketat ingin ditutupi oleh keluarga Futhifar tidak perlu menunggu lama utk menjadi rahsia umum. pada mulanya org berbisik-bisik dari mulut ke mulut, menceritakan kejadian itu, tetapi makin hari makin meluas dan makin menyebar ke tiap-tiap pertemuan dan menjadi bahan pembicaraan di kalangan wanita-wanita dari golongan atas dan menengah. 

Kecaman-kecaman yg bersifat sindiran mahupun yg terang-terangan mulai dilontarkan org terhadap Zulaikha, isteri Ketua Polis Negara, yg telah dikatakan bercumbu-cumbuan dgn pelayannya sendiri, seorg hamba belian dan yg sangat memalukan kata mrk bhw pelayan bahkan menolak ajakan majikannya dan tatkala melarikan diri drpnya dikejarkannya sampai bahagian belakang kemejanya terkoyak.

Kecaman-kecaman sindiran-sindiran dan ejekan-ejekan org terhadap dirinya akhirnya sampailah di telinga Zulaikha. Ia menjadi masygul dan sedih hati bhw peristiwanya dgn Yusuf sudah menjadi buah mulut org yg dgn sendirinya membawa nama baik keluarga dan nama baik suaminya sebagai Ketua Polis Negara yg sgt disegani dan dihormati. Zulaikha yg sangat marah dan jengkel terhadap wanita-wanita sekelasnya, isteri-isteri pembesar yg tidak henti-hentinya dlm pertemuan mrk menyinggung namanya dgn ejekan dan kecaman sehubungan dgn peristiwanya dgn Yusuf.

Utk mengakhiri desas-desus dan kasak-kusuk kaum wanita para isteri pembesar itu, Zulaikha mengundang mrk ke suatu jamuan makan di rumahnya, dgn maksud membuat kejutan memperlihatkan kpd mrk Yusuf yg telah menawankan hatinya sehingga menjadikan lupa akan maruah dan kedudukan sebagai isteri Ketua Polis Negara.
Dlm pesta itu para undangan diberikan tempat duduk yg empuk dan masing-masing diberikan sebilah pisau yg tajam utk memotong daging dan buah-buahan yg tersedia dan sudah dihidangkan.

Setelah masing-masing tamu menduduki tempatnya dan disilakannya menikmati hidangan yg sudah tersedia di depannya, maka tepat pada masa mrk sibuk mengupas buah yg ada ditangan masing-masing, dikeluarkannyalah Yusuf oleh Zulaikha berjalan sebagai peragawan di hadapan wanita-wanita yg sedang sibuk memotong buah-buahan itu. Tanpa disedari para tamu wanita yg sedang memegang pisau dan buah-buahan di tangannya seraya ternganga mengagumi keindahan wajah dan tubuh Yusuf mrk melukai jari-jari tangannya sendir dan sambil menggeleng-geleng kepala kehairanan, maka berkatalah mrk:" Maha Sempurnalah Allah. Ini bukanlah manusia. Ini adalah seorg malaikat yg mulia."

Zulaikha bertepuk tangan tanda genbira melihat usah kejutannya brhasil dan sambil menujuk ke jari-jari wanita yg terhiris dan mencucurkan darah itu berkatalah ia:

" Inilah dia Yusuf, yg menyebabkan aku menjadi bual-bualan ejekanmu dan sasaran kecaman-kecaman org. 
Tidakkah kami setelah melihat Yusuf dgn mata kepala memberi uzur kpdku, bila ia menawan hatiku dan membangkitkan hawa nafsu syahwatku sebagai seorg wanita muda yg tidak pernah melihat org yg setampan parasnya, seindah tubuhnya dan seluhur akhlak Yusuf? 

Salahkah aku jika aku tergila-gila olehnya, sampai lupa akan kedududkanku dan kedudukan suamiku? 
Kamu yg hanya melihat Yusuf sepintas lalu sudah kehilangan kesedaran sehingga bukan buah-buahan yg kamu kupas tetapi jari-jari tanganmu yg terhiris. Maka hairankah kalau aku yg berkumpul dgn Yusuf di bawah satu bumbung, melihat wajah dan tubuhnya serta mendengar suaranyapada setiap saat dan setiap detik sampai kehilangan akal sehingga tidak dapat mengawal nafsu syahwatku menghadapinya? 

Aku harus mengaku didepan kamu bahawa memang akulah yg menggodanya dan merayunya dan dgn segala daya upaya ingin memikat hatinya dan mengundangnya utk menyambut cintaku dan melayani nafsu syahwatku. Akan tetapi dia bertahan diri, tidak menghiraukan ajakanku dan bersikap dingin terhadap rayuan dan godaanku. Ia makin menjauhkan diri, bila aku mencuba mendekatinya dan memalingkan pandangan matanya dari pandanganku bila mataku menentang matanya. Aku telah merendahkan diriku sebagai isteri Ketua Polis Negara kpd Yusuf yg hanya seorg hamba sahaya dan pembantu rumah, namaku sudah terlanjur ternoda dan menjadi ejekan org krnnya, maka bila tetap membangkang dan tidak mahu memperturutkan kehendakku, aku tidak akan ragu-ragu akan memasukkannya ke dlm penjara sepanjang waktu sebagai pengajaran baginya dan imbalan bagi kecemaran namaku krnnya."

Mendengar kata-kata ancaman Zulaikha terhadap diri Yusuf menggugah hati para wanita yg menaruh simpati dan rasa kasihan kpd diri Yusuf. Mrk menyayangkan bhw tubuh yg indah dan wajah yg tampan serta manusia yg berbudi pekerti dan berakhlak luhur itu tidak patut dipenjarakan dan dimasukkan ke tempat org-org yg melakukan jenayah dan penjahat.

Berkata salah seorg yg menghampirinya:
" Wahai Yusuf! Mengapa engkau berkeras kepala menghadapi Zulaikha yg menyayangimu dan mencintaimu? 

Mengapa engkau menolak ajakan dan seruannya terhadapmu? 
Suatu keuntungan besar bagimu, bhw seorg wanita cantik seperti Zulaikha yg bersuamikan seorg pembesar negara tertarik kpdmu dan menginginkan pendekatanmu. Ataukah mungkin engkau adalah seorg lelaki yg lemah syahwat dan krn itu tidak tertarik oleh kecantikan serta keelokan seorg wanita muda seperti Zulaikha."

Berkata seorg tamu wanita lain:
" Jika sekiranya kamu tidak tertarik kpd Zulaikha krn kecantikannya, maka berbuatlah utk kekayaannya dan kedudukan suaminya. sebab jika engkau dapat menyesuaikan dirimu kpd kehendak Zulaikha dan mengikuti segala perintahnya nescay engkau akan dianugerahi harta yg banyak dan mungkin pangkatmu pun akan dinaikkan."

Berucap seorg tamu lain memberi nasihat:
" Wahai Yusuf! fikirkanlah baik-baik dan camkanlah nasihatku ini: 

Zulaikha sudah berketetapan hati harus mencapai tujuannya dan memperoleh akan apa yg dikehendakinya drpmu. Ia sudah terlanjur diejek dan dikecam org dan sudah terlanjur namanya menjadi bualan di dlm masyarakat krn engkau maka dia mengancam bila engkau tetap berkeras kepala dan tidak melunakkan sikapmu terhadap tuntutannya, pasti ia akan memasukkan engkau ke dlm penjara sebagai penjahat dan penjenayah. 
Engkau mengetahui bahawa suami Zulaikha adlah Ketua Polis Negara yg berkuasa memenjarakan seseorg ke dlm tahanan dan engkau mengetahui pula bhw Zulaikha sgt berpengaruh kpd suaminya. Sayangilah wahai Yusuf dirimu yg masih muda remaja dan tampan ini dan ikutilah perintah Zulaikha agar engkau selamat dan terhindar dari akibat yg kami tidak menginginkan ke atas dirimu."

Kata-kata nasihat dan pujukan para wanita ,Tamu Zulaikha itu didengar oleh Yusuf dgn telinga kanan dan keluar ke telinga kirinya. Tidak suatu pun daripadanya yg dapat turun ke lubuk hatinya atau menjadi bahan penimbangannya. Akan tetapi walaupun ia percaya kpd dirinya, tidak akan terpengaruh oleh pujukan dan nasihat-nasihat itu, ia merasa khuatir, bhw jika masih tinggal lama di tengah-tengah pergaulan itu akhirnya mungkin ia akan terjebak dan masuk ke dlm perangkap tipu daya dan tipu muslihat Zulaikha dan kawan-kawan wanitanya.

Berdoalah Nabi Yusuf memohon kpd Allah agar memberi ketetapan iman dan keteguhan tekad kpdnya spy tidak tersesat oleh godaan syaitan dan tipu muslihat kaum wanita yg akan menjerumuskannya ke dlm lembah kemaksiatan dan perbuatan mungkar. 

Berucaplah ia di dlm doanya:
" Ya Tuhanku! sesungguhnya aku lebih suka dipenjarakan berbanding aku berada di luar tetapi harus memperturutkan hawa nafsu para wanita itu. Lindungilah aku wahai Tuhanku dari pergaulan org-org yg hendak membawaku ke jln yg sesat dan memaksaku melakukan perbuatan yg Engkau tidak redhai. Bila aku dipenjarakan akan ku bulatkan fikiranku serta ibadahku kpdmu wahai Tuhanku. Jauhkanlah daripadaku rayuan dan tipu daya wanita-wanita itu, supaya aku tidak termasuk dari org-org yg bodoh dan sesat."

Futhifar, Ketua Polis Negara, Suami Zulaikha mengetahui dgn pasti bhw Yusuf bersih dari tuduhan yg dilemparkan kpdnya. Ianya pula sedar bhw isterinyalah yg menjadi biang keladi dlm peristiwa yg sampai mencemarkan nama baik keluarganya. Akan tetapi ia tidak dapat berbuat selain mengikuti nasihat isterinya yg menganjurkan agar Yusuf dipenjarakan. Krn dgn memasukkan Yusuf ke dlm tahanan, pendapat umum akan berubah dan berbalik akan menuduh serta menganggap Yusuflah yg bersalah dlm peristiwa itu dan bukannya Zulaikha. Dgn demikian mrk berharap nama baiknya akan pulih kembali dan desas-desus serta kasak-kasuk masyarakat tentang rumahtanggannya akan berakhir. Demikianlah, maka perintah dikeluarkan oleh Futhifar dan masuklah Yusuf ke dlm penjara sesuai dgn doanya. 

Isi cerita di atas dapat dibaca dlm Al-Quran surah Yusuf ayat 22 sehingga ayat 35 : 

"22. Dan tatkala ia cukup dewasa, Kami berikan kpdnya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kpd org-org yg berbuat baik. 

23. Dan wanita {Zulaikha} yg Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf utk menundukkan dirinya {kpdnya} dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: " Marilah kesini ". Yusuf berkata: "Aku berlindung kpd Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dgn baik." Sesungguh org-org yg zalim tidak akan beruntung. 

24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud {melakukan perbuatan itu} dgn Yusuf dan Yusuf pun bermaksud {melakukan pula} dgn wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda {dari} Tuhannya. Demikian agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yg terpilih. 

25. Dan kedua-duanya berlumba-lumba menuju pintu dan wanita itu menarik baju kemeja Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata:" Apakah pembalasan terhadap org yg bermaksud berbuat serong dgn isterimu, selain dipenjarakan atau dihukum dgn azab yg pedih?" 

26. Yusuf berkata:" Dia menggodaku utk menundukkan diriku {kpdnya}." Dan seorg saksi dari keluarga wanita itu memberi kesaksiannya:" Jika bajunya koyak dihadapan, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk org-org yg dusta. 

27. Dan jika bajunya koyak dibelakang, mka wanita itulah yg dusta dan Yusuf termasuk org-org yg benar". 

28. Maka tatkala suami wanita itu melihat baju kemeja Yusuf koyak dari belakang berkatalah dia:" Sesungguhnya kejadian itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu besar". 

29. Hai Yusuf:" Berpalinglah dari ini dan kamu {hai isteriku} mohon ampunlah atas doamu itu krn kamu sesungguhnya termasuk org-org yg berbuat salah". 

30. Dan wanita-wanita di kota itu berkata:" Isteri Al-Aziz menggoda bujangnya utk menundukkan dirinya kpdnya, sesungguhnya cintanya kpd bujangan itu adalah sgt mendlm. Sesungguhnya kami memandangnya dlm kesesatan nyata." 

31. Maka tatkala wanita itu {Zulaikha} mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk dan diberikannya kpd masing-masing mereka sebilah pisau {utk memotong jamuan} kemudian dia berkata {kpd Yusuf}:" Keluarlah {nampakkanlah dirimu} kpd mrk". Maka tatakala wanita-wanita itu melihatnya, mrk kagum kpd {keindahan rupa} nya dan mrk melukai {jari} tangannya dan berkata:" Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yg mulia". 

32. Wanita itu {Zulaikha} berkata:" Itulah dia org yg kamu cela aku krn {tertarik} kpdnya dan sesungguhnya aku telah menggoda dia utk menundukkan dirinya {kpdku} akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yg aku perintahkan kpdnya nescaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk org-org yg hina". 

33. Yusuf berkata:" Wahai Tuhanku penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kpdku. Dan jika tidak Engkau hindarkan drpku tipu daya mrk tentu akan aku cenderung utk {memenuhi keinginan mrk} dan tentulah aku termasuk org-org yg bodoh". 

34. Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 

35. Kemudian ambil fikiran kpd mrk setelah melihat tanda-tanda {kebenaran Yusuf} bhw mrk harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu". { Yusuf : 25 ~ 35 }