NAMA : SISWONO
EMAIL : siswono_sphinx@yahoo.com
: sinargilargilar@gmail.com
بِسْــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
Allah Subhanahu wata'ala
menciptakan manusia di dunia ini dalam keadaan berpasang-pasang, ada lelaki ada
wanita, ada yang kaya ada yang miskin, ada yang pandai ada pula yang bodoh, ada
yang sholeh dan ada pula yang jahat dan demikianlah seterusnya.
“Dan segala
sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran
Allah.” (QS. Az
Zariyat: 49)
Dan pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
Dan pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Dialah
yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian
kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al An’am: 165)
Pada ayat ini Allah menjelaskan
bahwa Allah Ta’ala telah menjadikan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
beserta umatnya sebagai penguasa bumi dengan cara membinasakan umat-umat sebelum
mereka dan menjadikan mereka sebagai pengganti orang-orang sebelum mereka dalam
memakmurkan bumi. Kemudian Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Ia dengan sengaja
membeda-bedakan antara manusia dalam berbagai hal, sehingga sebagian orang
memiliki kelebihan dibanding orang lain dalam hal harta benda, dan yang lain
memiliki kelebihan dalam hal kekuatan badan, dan yang lain memiliki kelebihan
dalam ilmu. Kemudian Allah Ta’ala juga menjelaskan maksud dan tujuan-Nya
membeda-bedakan manusia dalam berbagai hal, tujuannya ialah untuk menguji
sebagian mereka dengan sebagian yang lain, apakah yang kaya mampu menjalankan
peranannya dengan kekayaannya, yaitu dengan menyantuni yang miskin, dan yang
berilmu menjalankan peranannya dengan mengajarkan ilmunya, dan yang kuat perkasa
menjalankan peranannya yaitu dengan melindungi yang lemah. Dan sebaliknya, yang
miskin, bodoh, dan yang lemah apakah mampu untuk bersabar dan berterima kasih
kepada yang telah berbuat baik kepadanya. (Baca Tafsir Ibnu Jarir At
Thobari 8/114 & Tafsir Ibnu Katsir
2/201).
Dan telah menjadi sunnatullah di alam
semesta ini bahwa mereka semua saling membutuhkan dan melengkapi. Orang kaya
tidaklah akan dapat menikmati kekayaannya bila tidak ada yang miskin, orang
pandai tidak akan dapat merasakan dan mendapat kemanfaatan dari kepandaiannya
bila tidak ada yang bodoh, dan yang kuat perkasa tidak akan mendapatkan
kemanfaatan dari kekuatannya bila tidak ada yang lemah, dan demikianlah
seterusnya. Oleh karena itu pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
“Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami
telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat,
agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat
Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Az Zukhruf: 32)