Hadits No. 1460 | ||
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang dari
kalangan Anshar hendak memerdekakan hambanya setelah mati (cara mudabbar=seorang
hamba yang dijanjikan merdeka bila majikannya meninggal dunia), padahal ia tidak
memiliki harta lain selainnya. Sampailah berita itu kepada Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam, lalu beliau bersabda: "Siapakah yang akan membelinya
dariku?". Lalu Nu'aim Ibnu Abdullah membelinya dengan harga delapan ratus
dirham. Muttafaq Alaihi. Dalam suatu lafadz riwayat Bukhari: Lalu ia (orang yang
akan memerdekakan) membutuhkan sesuatu. Dalam suatu riwayat Nasa'i: Ia memiliki
hutang, maka beliau menjualnya dengan harga delapan ratus dirham, dan beliau
bersabda: "Lunasilah hutangmu."
|
َعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه ( أَنَّ رَجُلًا مِنْ اَلْأَنْصَارِ أَعْتَقَ غُلَامًا لَهُ
عَنْ دُبُرٍ, لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ غَيْرُهُ, فَبَلَغَ ذَلِكَ اَلنَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم فَقَالَ: مَنْ يَشْتَرِيهِ مِنِّي؟
فَاشْتَرَاهُ نُعَيْمُ بْنُ عَبْدِ اَللَّهِ بِثَمَانِمَائَةِ دِرْهَمٍ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْه وَفِي لَفْظٍ لِلْبُخَارِيِّ فَاحْتَاج َ وَفِي رِوَايَةٍ
لِلنَّسَائِيِّ ( وَكَانَ عَلَيْهِ دَيْنٌ, فَبَاعَهُ بِثَمَانِمَائَةِ دِرْهَمٍ,
فَأَعْطَاهُ وَقَالَ: اِقْضِ دَيْنَكَ )
| |
Hadits No. 1461 | ||
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu
bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Mukatab (seorang hamba yang
dijanjikan akan merdeka oleh majikannya jika ia mampu membayar dirinya secara
berangsur) itu masih menjadi budak selama masih ada sisa dari angsurannya,
walaupun satu dirham." Riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan yang berasal dalam
riwayat Ahmad dan Imam Tiga. Hakim menilainya hadits shahih.
|
َوَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ, عَنْ
اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ( قَالَ: اَلْمُكَاتَبُ عَبْدٌ مَا بَقِيَ
عَلَيْهِ مِنْ مُكَاتَبَتِهِ دِرْهَمٌ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ
حَسَن ٍ وَأَصْلُهُ عِنْدَ أَحْمَدَ, وَالثَّلَاثَةِ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِم
| |
Hadits No. 1462 | ||
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian
(kaum wanita) memiliki seorang budak (laki-laki) mukatab yang mempunyai harta
untuk membayar, maka ia (majikan perempuan) hendaknya membuat hijab dengannya."
Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi.
|
َوَعَنْ
أَُمِّ سَلَمَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( إِذَا كَانَ لِإِحْدَاكُنَّ مُكَاتَبٌ, وَكَانَ عِنْدَهُ مَا
يُؤَدِّي, فَلْتَحْتَجِبْ مِنْهُ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَة ُ وَصَحَّحَهُ
اَلتِّرْمِذِيّ ُ
| |
Hadits No. 1463 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Diyat mukatab dibayar seperti diyat
orang merdeka dengan kadar kemerdekaannya dan seperti diyat hamba dengan kadar
kehambaannya." Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasa'i.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: ( يُودَى اَلْمُكَاتَبُ بِقَدْرِ مَا عَتَقَ مِنْهُ دِيَةَ اَلْحُرِّ,
وَبِقَدْرِ مَا رَقَّ مِنْهُ دِيَةَ اَلْعَبْدِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو
دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيّ ُ
| |
Hadits No. 1464 | ||
Amar Ibnu al-Harits -saudara Juwairiyyah, Ummul Mukminin-
berkata: Waktu wafat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak
meninggalkan dirham, dinar, hamba laki-laki, hamba perempuan, dan sesuatu pun
selain keledai putih, senjata, dan tanah beliau yang telah diwakafkan. Riwayat
Bukhari.
|
َوَعَنْ عَمْرِو بْنِ اَلْحَارِثِ- أَخِي جُوَيْرِيَةَ أُمِّ
اَلْمُؤْمِنِينَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: ( مَا تَرَكَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم عِنْدَ مَوْتِهِ دِرْهَمًا, وَلَا دِينَارًا, وَلَا عَبْدًا,
وَلَا أَمَةً, وَلَا شَيْئًا, إِلَّا بَغْلَتَهُ اَلْبَيْضَاءَ, وَسِلَاحَهُ,
وَأَرْضًا جَعَلَهَا صَدَقَةً ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيّ
ُ
| |
Hadits No. 1465 | ||
Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Setiap hamba wanita yang mempunyai anak dari majikannya adalah
menjadi merdeka setelah kematian majikannya." Riwayat Ibnu Majah dan Hakim
dengan sanad lemah. Hadits mauquf pada Umar menurut penilaian jama'ah ahli
hadits.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَيُّمَا
أَمَةٍ وَلَدَتْ مِنْ سَيِّدِهَا, فَهِيَ حُرَّةٌ بَعْدَ مَوْتِهِ ) أَخْرَجَهُ
اِبْنُ مَاجَهْ, وَالْحَاكِمُ بِإِسْنَادٍ ضَعِيف ٍ وَرَجَّحَ جَمَاعَةٌ وَقْفَهُ
عَلَى عُمَرَ
| |
Hadits No. 1466 | ||
Dari Sahal Hunaif Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menolong pejuang di jalan
Allah, atau penghutang yang berada dalam kesusahannya, atau hamba mukatab yang
tengah menebus dirinya, Allah akan memberi lindungan kepadanya pada hari yang
tidak akan ada lindungan selain lindungan-Nya." Riwayat Ahmad. Hadits shahih
menurut Hakim.
|
َوَعَنْ
سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: ( مَنْ أَعَانَ مُجَاهِدًا فِي سَبِيلِ اَللَّهِ, أَوْ غَارِمًا فِي
عُسْرَتِهِ, أَوْ مُكَاتَبًا فِي رَقَبَتِهِ, أَظَلَّهُ اَللَّهُ يَوْمَ لَا ظِلَّ
إِلَّا ظِلُّهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِم
|
- Home
- ADMIN
- HADIST
- Ibadah-Sifat Sholat Nabi
- Himpunan Hadist Qudsi
- Ringkasan Shahih Bukhari
- Hadits Shahih Muslim
- Shahih Adabul Mufrad
- Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi
- Kitab Hadits Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam
- 1100 Hadits Terpilih
- Al Showah
- Hishnul Muslim
- Kitab Tauhid - Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi
- .........
- Al-Qur'an
- BIOGRAFI TOKOH
- ARTIKEL
- DOWNLOAD
Tampilkan postingan dengan label MEMERDEKAKAN BUDAK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MEMERDEKAKAN BUDAK. Tampilkan semua postingan
BAB MUDABBAR, MUKATAB DAN UMMUL WALAD
Label:
MEMERDEKAKAN BUDAK
KITAB MEMERDEKAKAN BUDAK
Hadits No. 1448 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Siapapun orang muslim yang
memerdekakan seorang budak muslim, niscaya Allah akan menyelamatkan setiap
anggota tubuhnya dari api neraka dengan setiap anggota tubuh budak tersebut."
Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
أَيُّمَا امْرِئٍ مُسْلِمٍ أَعْتَقَ اِمْرَأً مُسْلِماً, اِسْتَنْقَذ َ اَللَّهُ
بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ عُضْوًا مِنْهُ مِنَ النَّارِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1449 | ||
Menurut riwayat Tirmidzi dalam hadits shahihnya, dari Abu
Umamah r.a: "Setiap orang muslim yang memerdekakan dua orang budak muslimah,
maka keduanya akan menjadi penyelamatnya dari api neraka."
|
َوَلِلتِّرْمِذِيِّ وَصَحَّحَهُ عَنْ أَبِي
أُمَامَةَ ( وَأَيُّمَا امْرِئٍ مُسْلِمٍ أَعْتَقَ اِمْرَأَتَيْنِ مُسْلِمَتَيْنِ,
كَانَتَا فِكَاكَهُ مِنَ النَّارِ )
| |
Hadits No. 1450 | ||
Menurut riwayat Abu Dawud dari hadits Ka'ab Ibnu Murrah
r.a: "Setiap wanita muslim yang memerdekakan budak muslimah, maka ia (budak
muslimah yang dimemerdekakan) akan menjadi penyelamatnya dari api neraka."
|
َوَلِأَبِي
دَاوُدَ مِنْ حَدِيثِ كَعْبِ بْنِ مُرَّةَ ( وَأَيُّمَا اِمْرَأَةٍ أَعْتَقَتْ
اِمْرَأَةً مُسْلِمَةً, كَانَتْ فِكَاكَهَا مِنْ اَلنَّارِ
)
| |
Hadits No. 1451 | ||
Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: Perbuatan apakah yang paling utama?. Beliau
bersabda: "Beriman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya." Lalu aku bertanya:
Budak bagaimanakah yang lebih utama (untuk dimemerdekakan)?. Beliau bersabda:
"Yang paling mahal dan paling disenangi pemiliknya." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه ( قَالَ: سَأَلْتُ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَيُّ
اَلْعَمَلِ أَفْضَلُ? قَالَ: إِيمَانٌ بِاَللَّهِ, وَجِهَادٌ فِي سَبِيلِهِ قُلْتُ:
فَأَيُّ اَلرِّقَابِ أَفْضَلُ؟
قَالَ: أَعْلَاهَا ثَمَنًا, وَأَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1452 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan bagiannya
pada seorang hamba, dan ia mempunyai harta seharta hamba tersebut, maka hamba
tersebut ditaksri dengan harga yang pantas. Lalu ia membayar kepada orang-orang
yang berserikat dengannya hak mereka dan merdekalah hamba tersebut. Namun jika
tidak, hamba tersebut merdeka menurut bagiannya." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
مَنْ أَعْتَقَ شِرْكًا لَهُ فِي عَبْدٍ, فَكَانَ لَهُ مَالٌ يَبْلُغُ ثَمَنَ
اَلْعَبْدِ, قُوِّمَ قِيمَةَ عَدْلٍ, فَأَعْطَى شُرَكَاءَهُ حِصَصَهُمْ, وَعَتَقَ
عَلَيْهِ اَلْعَبْدُ, وَإِلَّا فَقَدْ عَتَقَ مِنْهُ مَا عَتَقَ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه
| |
Hadits No. 1453 | ||
Menurut riwayat Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah r.a:
"Jika ia tidak memiliki harta seharga hamba tersebut, maka hamba itu ditaksir
harganya dan ia disuruh usaha yang tidak memberatkannya." Ada yang berkata:
Perintah usaha itu disisipkan oleh perawi.
|
َوَلَهُمَا: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ( وَإِلَّا قُوِّمَ
عَلَيْهِ, وَاسْتُسْعِيَ غَيْرَ مَشْقُوقٍ عَلَيْهِ ) وَقِيلَ: إِنَّ اَلسِّعَايَةَ
مُدْرَجَةٌ فِي اَلْخَبَر
| |
Hadits No. 1454 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang anak tidak boleh mengupah
ayahnya, kecuali jika ia mendapatkan ayahnya menjadi seorang hamba yang dimiliki
orang lain, lalu ia membelinya dan memerdekakannya." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( لَا يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ, إِلَّا أَنْ يَجِدَهُ
مَمْلُوكًا فَيُعْتِقَهُ ) رَوَاهُ مُسْلِم
| |
Hadits No. 1455 | ||
Dari Samurah Ibnu Jundab Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memiliki budak yang masih
mahram (ada hubungan sanak, maka merdekalah budak tersebut." Riwayat Ahmad dan
Imam Empat. Para penghafal hadits lebih menilainya hadits mauquf.
|
َوَعَنْ
سَمُرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ مَلَكَ
ذَا رَحِمٍ مَحْرَمٍ, فَهُوَ حُرٌّ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَة ُ
وَرَجَّحَ جَمْعٌ مِنَ الْحُفَّاظِ أَنَّهُ مَوْقُوف
ٌ
| |
Hadits No. 1456 | ||
Dari Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu 'anhu bahwa ada
seseorang memerdekakan budak miliknya ketika ia akan mati, padahal ia tidak
memiliki harta lain selain mereka. Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam memanggil mereka dan beliau membagi mereka menjadi tiga. Kemudian beliau
mengundi di antara mereka dan (hasilnya beliau memerdekakan dua orang dan
menetapkan keempat lainnya sebagai budak. Belliau mengucapkan kata-kata keras
kepada orang tersebut. Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّ رَجُلاً أَعْتَقَ
سِتَّةً مَمْلُوكِينَ لَهُ, عِنْدَ مَوْتِهِ, لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ غَيْرَهُمْ,
فَدَعَا بِهِمْ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَجَزَّأَهُمْ أَثْلَاثًا,
ثُمَّ أَقْرَعَ بَيْنَهُمْ, فَأَعْتَقَ اِثْنَيْنِ, وَأَرَقَّ أَرْبَعَةً, وَقَالَ
لَهُ قَوْلاً شَدِيدًا ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ
| |
Hadits No. 1457 | ||
Sufainah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku dahulu adalah
hamba milik Ummu Salamah. Ia berkata (padaku): Aku memerdekakan engkau dengan
syarat engkau harus melayani Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sepanjang
hayatmu. Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i dan Hakim.
|
َوَعَنْ
سَفِينَةَ رضي الله عنه ( قَالَ: كُنْتُ مَمْلُوكًا لِأُمِّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ:
أُعْتِقُكَ, وَأَشْتَرِطُ عَلَيْكَ أَنْ تَخْدِمَ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم مَا عِشْتَ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ,
وَالْحَاكِم
| |
Hadits No. 1458 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Wala' adalah milik orang yang
memerdekakan." Muttafaq Alaihi dalam hadits yang panjang.
|
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِنَّمَا اَلْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ فِي حَدِيث
| |
Hadits No. 1459 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Wala' adalah kekerabatan sebagaimana
halnya kekerabatan keturunan, tidak boleh dijual dan diberikan." Riwayat
Syafi'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim. Asalnya dalam shahih
Bukhari-Muslim, namun bukan dengan lafadz ini.
|
َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( اَلْوَلَاءُ لُحْمَةٌ كَلُحْمَةِ اَلنَّسَبِ, لَا
يُبَاعُ وَلَا يُوهَبُ ) رَوَاهُ اَلشَّافِعِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ,
وَالْحَاكِم ُ وَأَصْلُهُ فِي اَلصَّحِيحَيْنِ بِغَيْرِ هَذَا اَللَّفْظ
ِ
| |
Label:
MEMERDEKAKAN BUDAK
Langganan:
Postingan (Atom)