Tampilkan postingan dengan label yusuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yusuf. Tampilkan semua postingan

Yusuf dijual-beli sebagai hamba sahaya



Yusuf sedang berada di dlm perigi itu seorg diri, diliputi oleh kegelapan dan kesunyian yg mencekam. Ia melihat ke atas dan ke bawah ke kanan dan ke kiri memikirkan bagaimana ia dapat mengangkatkan dirinya dari perigi itu , namun ia tidap melihat sesuatu yg dpt menolongnya. IA hanya dapat melihat bayangan tubuhnya dlm air yg cetek di bawah kakinya. Sungguh suatu ujian yg amat berat bagi seorg semuda Yusuf yg masih belum banyak pengalaman nya dlm penghidupan, bah baru pertama kali ia berpisah dari ayahnya yg sangat menyayangi dan memanjakannya. Lebih-lebih terasa beratnya uijian itu ialah krn yg melemparkannya ke dasar telaga itu adalah abang-abangnya sendiri, putera-putera ayahnya.

Yusuf di samping memikirkan nasibnya yg sedang dialami, serta bagaimana ia menyelamatkan dirinya dari bahaya kelaparan sekiranya ia lama tidak tertolong, ia selalu mengenangkan ayahnya ketika melihat abang-abangnya kembali pulang ke rumah tanpa dirinya bersama mrk.
Tiga hari berselang, sejak Yusuf dilemparkan ke dlm perigi, dan belum nampak tanda-tanda yg memberi harapan baginya dapat keluar dari kurungannya, sedangkan bahaya kelaparan sudah mulai membayangi dan sudah nyaris berputus asa ketika sekonyong-konyong terdengar olehnya suara sayup-sayup, suara aneh yg belum pernah didengarnya sejak ia dilemparkan ke dlm telaga itu. Makin lama makin jelaslah suara-suara itu yg akhirnya terdengar seakan anjing menggonggong suara org-org bercakap dan tertawa terbahak-bahak dan suara jejak kaki manusia dan binatang sekitar telaga itu.

Ternyata apa yg terdengar oleh Yusuf, ialah suara-suara yg timbul oleh sebuah kafilah yg sedang berhenti di sekitar perigi, di mana ia terkurung utk beristirehat sambil mencari air utk diminum bagi mrk dan binatang-binatang mrk. alangkah genbiranya Yusuf ketika keetika ia sedang memasang telinganya dan menengar suara ketua kafilah memerintahkan orgnya melepaskan gayung mengambil air dari telaga itu. Sejurus kemudian dilihat oleh Yusuf Sebuah gayung turun ke bawah dan begitu terjangkau oleh tangannya dipeganglah kuat-kuat gayung itu yg kemudian ditarik ke atas oleh sang musafir seraya berteriak mengeluh krn beratnya gayung yg ditarik itu.

Para musafir yg berada di kafilah itu terperanjat dan takjub ketika melihat bahawa yg memberatkan gayung itu bukannya air, tetapi manusia hidup berparas tampan, bertubuh tegak dan berkulit putih bersih. Mereka berunding apa yg akan diperbuat dgn hamba Allah yg telah diketemukan di dlm dasar perigi itu, dilepaskannya di tempat yg sunyi itu atau dikembalikan kepada keluarganya. Akhirnya bersepakatlah mrk utk dibawa ke Mesir dan dijual di sana sebagai hamba sahaya dgn harga, yg menurut tafsiran mrk akan mencapai harga yg tinggi, krn tubuhnya yg baik dan parasnya yg tampan.

Setibanya kafilah itu di Mesir, dibawalah Yusuf di sebuah pasar khusus , di mana manusia diperdagangkan dan diperjual-belikan sebagai barang dagangan atau sebagai binatang-binatang ternakan. Yusuf lalu ditawarkan di depan umum dilelongkan. Dan krn para musafir yg membawanya itu khuatir akan terbuka pertemuan Yusuf maka mereka enggan memepertahankan sampai mencapai harga yg tinggi, tetapi melepaskannya pada tawaran pertama dgn harga yg rendah dan tidak memadai. Padahal seorg seperti nabi Yusuf tidak dapat dinilai dgn wang bahkan dgn emas seisi bumi pun tidak seimbang sebagai manusia yg besar dan makhluk Allah yg agung seperti Nabi Yusuf yg oleh Allah telah digariskan dalam takdirnya bahawa ia akan melaksanakan missi yg suci dan menjalankan peranan yg menentukan dlm pengaulan hidup umat manusia.

Nabi Yusuf dlm pelelongan itu dibeli oleh keeetua polis Mesir bernama Fathifar sebagai penawar pertama , yg merasa berbahagia memperoleh sorg hamba yg berparas bagus, bertubuh kuat dan air muka yg memberi kesan bahawa dalam manusia yg dibelikan itu terkandung jiwa yg besar, hati suci bersih dan bahawa ia bukanlah dari kualiti manusia yg harus diperjual-belikan.
Kata Fathifar kpd isterinya ketika mengenalkan Yusuf kpdnya:" Inilah hamba yg aku baru beli dari pelelongan. Berilah ia perlakuan dan layanan yg baik kalau-kalau kelak kami akan memperolehi manfaat drpnya dan memungutnya sebagai anak kandung kita. Aku dapat firasat dari paras mukanya dan gerak-gerinya bahawa ia bukanlah dari golongan yg harus diperjual-belikan, bahkan mungkin sekali bahawa ia adalah dari keturunan keluarga yg berkedudukan tinggi dan org-org yg beradab.

Nyonya Fathifar, isteri Ketua Polis Mesir menerima Yusuf di rumahnya, sesuai dgn pesanan suaminya. dilayan sebagai salah seorg daripada anggota keluarganya dan sesekali tidak diperlakukannya sebagai hamba belian. Yusuf pun dapat menyesuaikan diri dgn keadaan rumahtangga Futhifar. Ia melakukan tugas sehari-harinya di rumah dgn penuh semangat dan dgn kejujuran serta disiplin yg tinggi. Segala kewajiban dan tugas yg diperintahkan kpdnya, diurus dgn senang hati seolah-olah dari perintah oleh org tuanya sendiri. Demikianlah, maka makin lama makin disayanglah akan Yusuf di rumah Ketua Polis Mesir itu sehingga merasa seakan-akan berada di rumah keluarga dan org tuanya sendiri. 

Tentang isi cerita di atas, dapat dibaca dlm surah "Yusuf" ayat 19 sehingga ayat 21 sebagai berikut: ~
"19. Kemudian datanglah kelompok org-org musafir, lalu mrk menyuruh seorg mengambil air mereka, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: " Oh! Khabar gembira, ini seorg anak muda!" Kemudian mrk menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg mrk kerjakan. 20. Dan mrk menjual Yusuf dgn harga yg murah, iaitu beberapa dirham shj, dan mrk merasa tidak tertarik hatinya kpd Yusuf 21. Dan org Mesir yg membelinya berkata kpd isterinya: " Berikanlah kpdnya tempat {dan layanan} yg baik, boleh jadi dia bermanfaat kpd kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demekian pulalah Kami memberikan kedudukan yg baik kpd Yusuf di muka bumi {Mesir} dan agar kami ajarkan kpdnya takdir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya." {Surah Yusuf : 19 ~ 21} 

Yusuf dimasukkan ke dalam perigi



Pada esok harinya setelah semalam suntuk saudara kandung Yusuf bertemu berundingkan siasat dan merancangkan penyingkiran adiknya yg merupakan saingan yg berat dlm merebut hati si ayah, datanglah mereka menghadapi Nabi Ya'qub ayahnya meminta izin membawa Yusuf berekreasi bersama mereka di luar kota. 

Berkata juru cakap mrk kpd si ayah:
" Wahai ayah yg kami cintai! Kami berhajat berekreasi dan berkelah di luar kota beramai-ramai dan ingin sekali bahawa adik kami Yusuf turut serta dan tidak ketinggalan , menikmati udara yg cerah di bawah langit biru yg bersih. 
Kami akan bawa bekal makanan dan minuman yg cukup utk santapan kami selama sehari berada di luar kota utk bersuka ria dan bersenang-senang ,menghibur hati yg lara dan melapangkan dada yg sesak, seraya mempertebal rasa persaudaraan dan semangat kerukunan di antara sesama saudara."

Berkata Ya'qub kpd putera-puteranya:
 " Sesungguhnya akan sangat merungsingkan fikiranku bila Yusuf berada jauh dari jangkauan mataku ,apalagi akan turut serta bersamamu keluar kota ,di lapangan terbuka, yg menurut pendengaranku banyak binatang buas seperti serigala yg banyak berkeliaran di sana .

Aku khuatir bhw kamu akan lengah menjaganya ,krn kesibukan kamu bermain-main sendiri sehinggakan menjadikannya mangsa bagi binatang-binatang buas itu. 

Alangkah sedihnya aku bila hal itu terjadi. Kamu mengetahui betapa sayangnya aku kpd Yusuf yg telah ditingglkan oleh ibunya."

Putera-puteranya menjawab:
" Wahai ayah kami! Maskan masuk di akal, bhw Yusuf akan diterkam oleh serigala atau lain binatang buas di depan mata kami sekumpulan ini? 

Padahal tidak ada di antara kami yg bertubuh lemah atau berhati penakut. Kami sanggup menolak segala gangguan atau serangan dari mana pun datangnya, apakah itu binatang buas atau makhluk lain. 

Kami cukup kuat serta berani dan kami menjaga Yusuf sebaik-baiknya, tidak akan melepaskannya dari pandangan kami walau sekejap pun. 

Kami akan mempertaruhkan jiwa raga kami semua utk keselamatannya dan di manakah kami akan menaruh wajah kami bila hal-hal yg mengecewakan ayah mengenai diri Yusuf."

Akhirnya Nabi yusuf tidak ada alasan utk menolak permintaan anak-anaknya membawa Yusuf berekreasi melepaskan Yusuf di tangan saudara-saudaranya yg diketahui mrk tidak menyukainya dan tidak menaruh kasih sayang kpdnya. 

Ia berkat kpd anak anaknya:
" Baiklah jika kamu memang sanggup bertanggungjawab atas keamanan dan keselamtannya sesuai dgn kata-kata kamu ucapkan itu, maka aku izinkan Yusuf menyertaimu, semoga Allah melindunginya bersama kamu sekalian."

Pada esok harinya berangkatlah rombongan putera-putera Ya'qub kecuali Benyamin, menuju ke tempat rekreasi atau yg sebenarnya menuju tempat di mana menurut rancangan, Yusuf akan ditinggalkan. 

Setiba mrk disekitar telaga yg menjadi tujuan , Yusuf segera ditanggalkan pakaiannya dan dicampakkannya di dlm telaga itu tanpa menghiraukan jeritan tangisnya yg sedikit pun tidak mengubah hati abang-abangnya yg sudah kehilangan rasa cinta kpd adik yg tidak berdosa itu. 
Hati mereka menjadi lega dan dada mrk menjadi lapang krn rancangan busuknya telah berhasil dilaksanakan dan dgn demikian akan terbukalah Hati Ya'qub seluas-luasnya bagi mrk, dan kalaupun tindakan mrk itu akan menyedihkan ayahnya ,maka lama-kelamaan akan hilanglah kesedihan itu bila mrk pandai menghiburnya utk melupakan dan melenyapkan bayangan Yusuf dari ingatan ayahnya.

Pada petang hari pulanglah mrk kembali ke rumah tanpa Yusuf yg di tinggalkan seorg diri di dasar tegala yg gelap itu, dgn membawa serta pakaiannya setelah disirami darah seorg kelinci yg sengaja dipotong utk keperluan itu , mrk mengadap Nabi Ya'qub seraya menangis mencucurkan airmata dan bersandiwara seakan-akan dan susah hati berkatalah mrk kpd ayahnya:
" Wahai ayah! Alangkah sial dan nahasnya hari ini bagi kami ,bhw kekhuatiran yg ayah kemukakan kpd kami tentang Yusuf kpd kami telah pun terjadi dan menjadi kenyataan bhw firasat ayah yg tajam itu tidak meleset. 

Yusuf telah diterkam oleh seekor serigala dikala kami bermain lumba lari dan meninggalkan Yusuf seorg diri menjaga pakaian. Kami cukup hati-hati menjaga adik kami sesuai dgn pesanan ayah, namun krn menurut pengamatan kami pada saat itu, tidak ada tanda-tanda atau jejak binatang-binatang buas disekitar tempat kami bermain, kami sesekali tidak melihat adanya bahaya dgn meninggalkan Yusuf sendirian menjaga pakaian kami yg tidak dari tempat kami bermain bahkan masih terjangkau oleh pandangan mata kami. 
Akan tetapi serigala yg rupanya sudah mengintai adik kami Yusuf itu, bertindak begitu cepat menggunakan kesempatan lengahnya kami, waktu bermain sehingga tidak keburu kami menolong menyelamatkan jiwa adik kami yg sangat kami sayangi dan cintai itu. 

Oh ayah! Kami sangat sesalkan diri kami yg telah gagal menempati janji dan kesanggupan kami kpd ayah ketika kami minta izin mambawa Yusuf, 
namun apa yg hendak dikatakan bila takdir memang menghendaki yg demikian. Inilah pakaian Yusuf yg berlumuran dgn darah sebagai bukti kebenaran kami ini, walau pun kami merasakan bahawa ayah tidak akan mempercayai kami sekalipun kami berkata yg benar."

Nabi Ya'qub yg sudah memperolehi firasat tentang apa yg akan terjadi keatas diri Yusuf putera kesayangannya dan mengetahui bagaimana sikap abang-abangnya terhadap Yusuf adiknya, tidak dapat berbuat apa-apa selain berpasrah kpd takdir Illahi dan seraya menekan rasa sedih, cemas dan marah yg sedang bergelora di dlm dadanya, berkatalah beliau kpd putera-puteranya:
" Kamu telah memperturutkan hawa nafsumu dan mengikut apa yg dirancangkan oleh syaitan kpdmu. Kamu telah melakukan suatu perbuatan yg akan kamu akan rasa sendiri akibatnya kelak jika sudah terbuka tabir asapnya yg patut dimintai pertolong-Nya dlm segala hal dan peristiwa. 

Isi cerita ini telah dapat dibacakan didlm Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 11 sehingga 18 sebagai berikut:

" 11. Mereka berkata : 
"Wahai ayah kami! apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf ,padahal sesungguhnya kami adalah org-org yg mengingini kebaikan baginya." 

12. Biarkan lah ia pergi bersama kami besok, agak dia {dapat} bersenang-senang dan {dapat} bermain-main dan sesungguhnya kami pasti menjaganya." 

13. Berkata Ya'qub:" Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkan dan aku khuatir kalau-kalau dia dimakan serigala sedang kamu lengah daripadanya." 

14. Mereka berkata: " Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami adalah golongan {yg kuat} ,sesungguhnya kami kalau demikian adalah org-org yg rugi." 

15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dlm telaga {lalu mereka masukkan dia} dan {di waktu dia sudah dlm telaga }Kami wahyukan kpd {Yusuf}:" Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak ingat lagi. 

16. Kemudian mereka datang kpd ayah mereka di petang hari sambil menangis. 

17. Mereka berkata: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala dan kamu sesekali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah org-org yg benar." 

18. Mereka datang membawa baju kemejanya {yg berlumuran} dgn darah palsu. Ya'qub berkata:" Sebenarnya diri kamu sendirilah yg memandang baik perbuatan {yg buruk} itu maka kesabaran yg baik itulah {kesabaran}. Dan Allah sajalah yg dimohon perlindungannya terhadap apa yg kamu ceritakan." 

Nabi Yusuf bermimpi



Pada malam di mana para saudaranya mengadakan pertemuan sulit yg mana utk merancangkan muslihat dan rancangan jahat terhadap diri adiknya yg ketika itu Nabi Yusuf sedang tidur nyenyak , mengawang di alam mimpi yg sedap dan mengasyikkan ,tidak mengetahui apa yg oleh takdir di rencanakan atas dirinya dan tidak terbayang olehnya bhw penderitaan yg akan dialaminya adalah akibat dari perbuatan saudara-saudara kandungnya sendiri, yg diilhamkan oleh sifat-sifat cemburu, iri hati dan dengki.

Pd mlm yg nahas itu Nabi Yusuf melihat dlm mimpinya seakan-akan sebelas bintang, matahari dan bulan yg berada di langit turun dan sujud di depannya. 

Terburu-buru setelah bangun dr tidurnya, ia datang menghampiri ayahnya , menceritakan kpdnya apa yg ia lihat dan alami dlm mimpi.

Tanda gembira segera tampak pada wajah Ya'qub yg berseri-seri ketika mendengar cerita mimpi Yusuf, puteranya. 

Ia berkata kpd puteranya:
" Wahai anakku! Mimpimu adalah mimpi yg berisi dan bukan mimpi yg kosong. 

Mimpimu memberikan tanda yg membenarkan firasatku pada dirimu, bhw engkau dikurniakan oleh Allah kemuliaan ,ilmu dan kenikmatan hidup yg mewah.

Mimpimu adalah suatu berita gembira dari Allah kpdmu bhw hari depanmu adalah hari depan yg cerah penuh kebahagiaan, kebesaran dan kenikmatan yg berlimpah-limpah.

Akan tetapi engkau harus berhati-hati, wahai anakku ,janganlah engkau ceritakan mimpimu itu kpd saudaramu yg aku tahu mereka tidak menaruh cinta kasih kpdmu, bahkan mereka mengiri kpdmu krn kedudukkan yg aku berikan kpdmu dan kpd adikmu Benyamin. 

Mrk selalu berbisik-bisik jika membicarakan halmu dan selalu menyindir-nyindir dlm percakapan mrk tentang kamu berdua. Aku khuatir, kalau engkau ceritakan kpd mrk kisah mimpimu akan makin meluaplah rasa dengki dan iri-hati mereka terhadapmu dan bahkan tidak mungkin bhw mereka akan merancang perbuatan jahat terhadapmu yg akan membinasakan engkau. 

Dan dlm keadaan demikian syaitan tidak akan tinggal diam, tetapi akan makin mambakar semangat jahat mereka dan mengorbankan rasa dengki dan iri hati yg bersemayam dlm dada mrk. Maka berhati-hatilah, hai anakku, jangan sampai cerita mimpimu ini bocor dan didengar oleh mereka." 

Isi cerita tersebut di atas terdapat dlm Al_Quran ,dlm surah "Yusuf" ayat 4 sehingga ayat 10 yg berbunyi sebagai berikut:

Maksudnya:
" {Ingatlah} ketika Yusuf berkata kpd ayahnya : 
"Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku". 

5. Ayahnya berkata: "Hai anakku ,jgnlah kamu ceritakan mimpimu itu kpd saudar-saudaramu, maka mrk membuat muslihat {utk membinasakanmu} .Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yg nyata bagi manusia." 

6. Dan demikianlah Tuhanmu memilih kamu {utk menjadi Nabi} dan diajarkannya kpd kamu sebahagian dari takdir mimpi-mimpi dan disempurnakannya nikmat-Nya kpdmu dan kpd keluarga Ya'qub sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmatnya kpd dua org bapamu sebelum itu, {iaitu} Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 

7. Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada {kisah} Yusuf dan saudara-saudaranya bagi org yg bertanya. 

8. {Iaitu} ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya {Benyamin} lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita {ini} adalah satu golongan {yg kuat} .Sesungguhnya ayah kita adalah dlm kekeliruan yg nyata." 

9. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah {yg tidak dikenal} supaya perhatian ayahmu tertumpah kpdmu saja dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi org-org yg baik." 

10. Seorg daripada mrk berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah ia ke dalam perigi, supaya dia dipungut oleh beberapa org musafir jika kamu hendak berbuat." { Yusuf :4 ~ 10 } 

Saudara-saudara Yusuf mengadakan pertemuan rahasia



Dlm pertemuan rahsia yg mrk adakan utk merundingkan nasib yg mrk alami dan mengatur aksi yg harus mrk lakukan bagi menyedarkan ayahnya, menuntut perlakuan yg adil dan saksama, berkata salah seorg drp mrk:" 
Tidakkah kamu merasakan bahawa perlakuan terhadap kita sebagai anak-anaknya tidak adil dan berat sebelah? 

Ia memanjakan Yusuf dan menyintai serta menyayangi lebih daripada kita, seolah-olah Yusuf dan Benyamin sahajalah anak-anak kandungnya dan kita anak-anak tirinya , padahal kita adalah lebih tua dan lebih cekap daripada mereka berdua serta kitalah yg selalu mendampingi ayah,mengurus segala keperluannya dan keperluan rumahtanggannya. 

Kita merasa hairan mengapa hanya Yusuf dan Benyamin sahaja yg menjadi keistimewaan disisi ayah.

Apakah ibunya lebih dekat kepada hati ayah berbanding dgn ibu kita? Jika memang itu alasannya ,maka apakah salah kita? 

Bahawa kita lahir daripada ibu yg mendapat tempat kedua di hati ayah ataukah paras Yusuf yg lebih tampan dan lebih cekap drp paras dan wajah kita yg memang sudah demikian diciptakan oleh Tuhan dan sesekali bukan kehendak atau hasil usaha kita? 

Kita amat sesalkan atas perlakuan dan tindakan ayah yg sesal dan keliru ini serta harus melakukan sesuatu utk mengakhiri keadaan yg pincang serta menjengkelkan hati kami semua."

Seorg saudara lain berkata menyambung:
" Soal cinta atau benci simpati atau antipati adalah soal hati yg tumbuh laksana jari-jari kita, tidak dapat ditanyakan mengapa yg satu lebih rebdah dari yg lain dan mengapa ibu jari lebih besar dari jari kelingking. 

Yang kita sesalkan ialah bhw ayah kita tidak dpt mengawal rasa cintanya yg berlebih-lebihan kpd Yusuf dan Benyamin sehingga menyebabkannya berlaku tidak adil terhadap kami semua selaku sesama anak kandungnya. 

Keadaan yg pincang dlm hubungan kita dgn ayah tidak akan hilang, jika penyebab utamanya tidak kita hilangkan. 
Dan sebagaimana kamu ketahui bhw penyebab utamanya dr keadaan yg menjengkel hati ini ialah adanya Yusuf di tengah-tengah kita. 
Dia adalah penghalang bagi kita utk dpt menerobos ke dlm lubuk hati ayah kita dan dia merupakan dinding tebal yg memisahkan kita dari ayah kita yg sangat kita cintai. Maka jln satu-satunya utk. 
mengakhiri kerisauan kita ini ialah dgn melenyapkannya dr tengah-tengah kita dan melemparkannya jauh-jauh dari pergaulan ayah dan keluarga kita. 

Kita harus membunuh dgn tangan kita sendiri atau mengasingkannya di suatu tempat di mana terdpt binatang-binatang buas yg akan melahapnya sebagai mangsa yg empuk dan lazat. Dan kita tidak perlu meragukan lagi bhw bila Yusuf sudah lenyap dari mata dan pergaulan ayah , ia akan kembali menyintai dan menyayangi kita sebagai anak-anaknya yg patut mendapat perlakuan adil dan saksama dari ayah dan suasana rumahtangga akan kembali menjadi rukun, tenang dan damai, tiada sesuatu yg merisaukan hati dan menyesakkan dada."

Berkata Yahudza, putera keempat dari Nabi Ya'qub dan yg paling cekap dan bijaksana di antara sesama saudaranya:" Kita semuanya adalah putera-putera Ya'qub pesuruh Allah dan anak dari Nabi Ibrahim, pesuruh dan kekasih Allah. Kami semua adalah org-org yg beragama dan berakal waras. 

Membunuh adalah sesuatu perbuatan yg dilarang oleh agama dan tidak diterima oleh akal yg sihat, apa lagi yg kami bunuh itu atau serahkan jiwanya kpd binatang buas itu adalah saudara kita sendiri , sekandung, sedarah , sedaging yg tidak berdosa dan tidak pula pernah melakukan hal-hal yg menyakitkan hati atau menyentuh perasaan. Dan bhw ia lebih dicntai dan disayangi oleh ayah, itu adalah suatu yg berada di luar kekuasaannya dan sesekali tidak dpt ditimpakan dosanya kpdnya. 

Maka menurut fikiran saya kata Yahudza melanjutkan bahasnya ialah dgn jln yg terbaik utk melenyapkan Yusuf ialah melemparkannya ke dlm sebuah perigi yg kering yg terletak di sebuah persimpangan jalan tempat kafilah-kafilah dan para musafir berhenti beristirehat memberi makan dan minum kpd binatang-binatang kenderaannya. 

Dgn cara demikian terdpt kemungkinan bhw salah seorg daripada musafir itu menemukan Yusuf, mengangkatnya dari dlm perigi dan membawanya jauh-jauh sebagai anak pungut atau sebagai hamba sahaya yg akan diperjual-belikan .Dgn cara aku kemukakan ini ,kami telah dapat mencapai tujuan kami tanpa melakukan pembunuhan dan merenggut nyawa adik kami yg tidak berdosa."

Fikiran dan cadangan yg dikemuka oleh Yahudza itu mendapat sambutan baik dan disetujui bulat oleh saudara-saudaranya yg lain dan akan melaksanakannya pada waktu dan kesempatan yg tepat. Pertemuan secara rahsia itu bersurai dgn janji dari masing-masing saudara hadir, akan menutup mulut dan merahsiakan rancangan jahat ini seketat-ketatnya agar tidak bocor dan tidak didengar oleh ayah mereka sebelum pelaksanaannya. 

KISAH NABI YUSUF A.S.



Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh daripada dua belas putera-puteri Nabi Ya'qub. Ia dengan adiknya yg bernama Benyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Ia dikurniakan Allah rupa yg bagus, paras tampan dan tubuh yg tegap yg menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis remaja. Ia adalah anak yg dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dgn saudara-saudaranya yg lain, terutamanya setelah ditinggalkan iaitu wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa ia masih berusia dua belas tahun.

Perlakuan yg diskriminatif dari Nabi Ya'qub terhadap anak-anaknya telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara saudara-saudara Yusuf yg lain, yg merasakan bahawa mereka dianak-tirikan oleh ayahnya yg tidak adil sesama anak, memanjakan Yusuf lebih daripada yg lain.
Rasa jengkel mereka terhadap kepada ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf membangkitkan rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan rasa persaudaraan yg akrab di antara mereka.

Beberapa Kisah Kehidupan Nabi Yusuf


  • Saudara-saudara Yusuf mengadakan pertemuan rahasia
  • Nabi Yusuf bermimpi
  • Yusuf dimasukkan ke dalam perigi
  • Yusuf dijual-beli sebagai hamba sahaya
  • Yusuf dan godaan Nyonya Futhifar
  • Yusuf dalam penjara
  • Yusuf dibebaskan dari penjara
  • Yusuf diangkat sebagai wakil raja Mesir
  • Pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya
  • Yusuf menahan Benyamin sebagai Tahanan
  • Pertemuan kembali keluarga Ya'Qub
  • Pengajaran yang didapat dari kisah Nabi Yusuf A.S.